74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Hj Sri Ruwiyati SE MM, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Memanen Perdana Demplot Bawang Merah di Kaliwungu, Banjarnegara

MEMOTONEWS - Hj Sri Ruwiyati SE MM Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI 
Perjuangan Jawa Tengah didampingi Ketua PA GMNI Banjarnegara Wahju Djatmika AL BS SE, Sabtu 
(10/04/2021) melakukan panen perdana bawang merah milik Ristanto asal Desa Kaliwungu Kecamatan  Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. 

Hadir pula dalam panen raya ini petugas Babinkamtibmas Polsek 
Mandiraja dan Babinsa Koramil Mandiraja serta utusan dari perusahaan pupuk NASA dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Dalam kesempatan pertama, Sri Ruwiyati melakukan panen perdana kemudian dilanjutkan oleh para pekerja  atau petani bawang merah. Ia merasa takjub karena ternyata tanaman bawang merah tumbuh bagus di  daerah Mandiraja Banjarnegara.
"Tentunya ini merupakan kabar baik,  inovasi dibidang pertanian yang harus kita dukung untuk kesejahteraan para petani di Banjarnegara," katanya

Sri Ruwiyati berharap tanaman ini dapat dikembangkan lebih baik lagi karena harga bawang merah 
cenderung stabil. 

Maka dari itu perlu sentuhan dari dinas terkait sehingga para petani bisa  terfasilitasi dan bisa mengembangkan usaha ini lebih profesional.

"Saya barusan mendapat informasi, 
pedagang dari brebes malah langsung datang dan siap membeli hasil panenan. Ini tentunya menjadi 
kabar baik bagi petani karena penjualan hasil produksi bagus." Tambah Sri Ruwiyati
Hal senada juga disampaikan Ketua PA GMNI Banjarnegara Wahju Djatmika. Wahju berharap budidaya 
bawang merah dapat terus dikembangkan di daerah ini. 

Hal ini melihat dari realitas dilapangan bahwa  hasil panenan sangat bagus bahkan menurut informasi dari distributor asal Brebes, warna bawang merah 
tampak lebih segar, kenyal dan besar besar.

"Ini merupakan catatan baik yang perlu diketahui oleh para petani apalagi jika dilihat dari produktifitas pemanfaatan lahan. Bawang merah 
dalam setahun bisa panen empat kali, sementara padi hanya dua sampai tiga kali setahun". katanya
Selaku Ketua PA GMNI Banjarnegara menyampaikan bahwa kegiatan ini dikelola secara kelembagaan 
misalnya oleh BUMDes akan lebih baik lagi. 

Memang biaya budidaya bawang merah sangat besar tetapi 
hasilnya juga signifikan, coba saja kalo dilakukan oleh BUMDes saya yakin akan berdampak bagus pada 
BUMDes tersebut dengan catatan lembaga ini selalu kontrol terhadap perkembangan harga bawang merah 
tersebut

Pola dengan BUMDes ini dapat dilakukan dengan cara, BUMDes menyewa lahan petani. Kemudian petani dilibatkan untuk bekerja pada lahan yang disewakan.
lebih baik lagi pemilik lahan diberikan saham. Konsep seperti ini, banyak dikembangkan di negara negara lain  seprti China dll. Padahal ini adalah konsep 'Gotong Royong' yang diajarkan oleh Bung Karno.

Gotong royong adalah budaya kita dan alangkah baiknya jika konsep konsep seperti ini diterapkan di Indonesia atau  di Banjarnegara khususnya.

Ristanto yang juga sebagai kader PDI Perjuangan Kecamatan Mandiraja menyampaikan, bahwa inisiatif 
mengembangkan bawang merah diperoleh dari hasil kunjungannya ke sejumlah petani di Brebes.

Setelah cukup mendapatkan ilmu dan informasi,  kemudian  ia mencoba mengembangkan di kampungnya. 
Tahap pertama ia buat demplot  sekitar setengah hektar. Dari kalkulasi pengeluaran  sementara, biaya yang dikeluarkan mulai dari sewa lahan, garap lahan, pembelian bibit , penanaman  lahan, hingga pemupukan sampai panen hari ini sekitar Rp. 45.000.000.

 "Alhamdulillah hasil 
penjualan ini cukup lumayan kisara. Rp 60 jutaan," tuturnya.

Selain untuk mamajukan pertanian bawang merah di Mandiraja dan sekitarnya ia juga berharap akan meyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

"Contoh, kami dalam memanen lahan seluas setengah hektar ini, sekitar 2
20 tenaga terlibat. sebagian besar adalah ibu ibu mereka bertugas mencabut dan  memangkas daun bawang. kemudian yang laki laki mencangkul dan melakukan pemupukan. intinya banyak 
yang terlibat dalam pengembangan bidang ini," Katanya.
Ia berharap para petani lain termotifasi untuk bersama sama mengembangkan budidaya bawang merah  mengingat di Banjarnegra belum banyak. 

kita juga sekaligus melakukan sosialisasi penggunaan pupuk 
organik di Banjarnegara. "Kami menggunakan pupuk organaik produksi NASA," jelasnya lagi.

Sementara sejumlah warga yang sempat menyaksikan panen perdana merasa senang, bawang merah tumbuh subur di kompleks pesawahan di Kaliwungu. 

Mereka yang tertarik mengaku akan mencoba mengembangkan bawang meraj di lahan pertaniannya di daerah Banjarnegara Utara. (*)

Pewarta: M Hamidi