MEMOTONEWS - Beginilah bunga matahari milik Subagyo asal Desa Karanganyar Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara kala mekar. Bunga yang indah banyak mengundang takjub. Sehingga tak heran saat, bunga ini lagi mekar dan ranum banyak wisatawan yang datang.
Ya mereka sekedar ingin melepas lelah setelah seharian suntuk bekerja di kota. Sebagian besar memang dari dari Banjarnegara, tetapi banyak juga dari luar daerah seperti Banyumas, Purbalingga dan Wonosobo.
Tidak ada tiket masuk ke lokasi seluas 5600 M2 ini, tapi pengelola menyediakan kotak di sebuah dangau. Tampak diantara mereka ada yang mengisi kotak dengan pecahan ribuan hingga puluhan ribu.
Bagi pengembang, yakni Mas Bagyo atau lengkapnya Subagyo menyampaikan terima kasih dan syukur Alhamdulillah. Karena itu berkah dari yang maha kuasa.
Karena tujuan awal dari pengembangan bunga matahari berangkat dari keprihatinan atas anjloknya harga singkong.
Disamping itu panen singkong terus menurun lantaran dan semakin banyaknya hama . Dari sinilah, Mas Bagyo memiliki keinginan untuk mengembangkan tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Setelah melakukan kajian, baik terkait kondisi tanah dan ketersediaan air, Bagyo kemudian mencoba mengembangkan bunga matahari pada Akhir November 2021 lalu.
Ia juga menggandeng mitra asal Bandung. Yakni sebuah UMKM yang bergerak di bidang makanan ringan termasuk kwaci matahari.
Setelah terjalin kerja sama, dimulailah penanaman perdana yakni 10 ribu batang atau pohon. Dengan sistem mulsa , bunga ini cepat sekali masa pertumbuhannya.
Dalam tiga bulan, pohon mulai berbunga. Seiring waktu, banyak warga berdatangan ke kebun matahari ini. Tentu semua ini, sebuah berkah. Karena dengan sukarela banyak pengunjung yang merogoh kocek dan memasukannya dalam kotak.
Bagyo, sendiri hingga saat ini, masih melakukan inventarisasi. Besaran biaya yang sudah keluar dan berapa. Ini tentu sebagai bahan analisa, karena apa yang dilakukan masih dalam kategori percobaan.
Jika dari perhitungan, baik. Maka usaha diteruskan dan sebaliknya jika 'jeblok' kita mencari alternatif lain. " Di sini mayoritas penduduk adalah petani. Selama ini, pertanian masih didominasi singkong (umbi kayu). (MH)