Tim LSN, Bung Ozy dan Wahju DJatmika, Ketua DPC PA GMNI Kabupaten Banjarnegara di hamparan sawah. (FOTO : Chrisna)
MEMOTONEWS - Mungkin anda pernah mendengar Danau Purba di Kalibening?. Ya istilah Danau Purba muncul santer pada tahun 2018 silam, saat di daerah Kalibening terjadi gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,4. Tepatnya pada hari Rabu siang tanggal 18 April 2018 silam. Gempa terjadi pada pukul 13:28 WIB.
Meski hanya dengan magnitudo 4.4, wilayah Kabupaten Banjarnegara yang berada di sekitar pusat gempa mengalami kerusakan cukup parah dengan 2 (dua) orang meninggal, 26 luka serius, dan 3 luka ringan. Tercatat 148 bangunan rusak.
Kala itu BMKG melaporkan gempa tersebut adalah gempa bumi dangkal (kedalaman hiposentrum 4 km) akibat aktifnya patahan lokal.
Dari kejadian inilah kemudian beberapa pakar menyebutkan bahwa lembah Kalibening diperkiarkan merupakan danau purba yang dikelilingi gunung. Letaknya seperti mangkuk.
Siring proses sedimentasi lumpur, danau tersebut menjadi daratan yang menjadi daerah hunian ribuan warga hingga saat ini. Mereka tersebar di Desa Bedana, Sirukun, Karanganyar dan beberapa desa lain.
Seperti diketahui, hingga saat ini tiga desa ini merupakan daerah langganan Banjir. Walau daerah ini berada di daerah ketinggian, namun saat musim penghujan daerah ini hampir tak pernah luput dari banjir bandang.
Tampaknya belum ada solusi menangani daerah langganan Banjir di Kalibening ini. Terutama di hamparan areal pesawahan di tiga desa tersebut diatas.
Tim LSN, Bung Ozy dan Sarinah Nur bersama Wahju DJatmika, Ketua DPC PA GMNI Kabupaten Banjarnegara dan Karpi Kades Sirukun bersama stap desa menggelar pertemuan di Saung Galar, Sirukun, Kalibening, Banjarnegara. (FOTO : Chrisna)
"Setiap musim hujan banjir terus terjadi dan daerah ini seperti danau . Memang kita perhatikan tanah sawah di 3 desa ini seperti gambut," kata Wahju DJatmika Al BS SE, Ketua DPC PA GMNI Kabupaten Banjarnegara, saat mendampingi Lembaga Stategi Nasional (LSN), Jumat (10/6/2022).
Menurutnya, Ia mendampingi dua anggota LSN yakni Bung Ozy dan Sarinah Nur dari Jogjakarta turun ke Desa Sirukun, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara.
Tujuannya untuk Melakukan kajian tipologi dan potensi Desa Sirukun. Untuk membuat masterplan desa sebagai rumusan dalam program 'Nata Desa Mbangun Banjarnegara'.
Menurut DJatmika, ini baru tahap persiapan Lembaga Strategi Nasional melakukan pemetaan tipologi dan potensi sumber daya Desa Sirukun untuk membuat perencanaan desa yang lebih terarah dan terprogram sesuai nafas undang - undang desa.
Sedang potensi yg bisa digali di Desa Sirukun dan sekitar ada 3 yakni
1. Ketahanan pangan, 2. UMKM dan 3 Pariwisata. Dengan sub - sub bidang perikanan, pertanian, perkembunan), UKM ( maknan ikan bakar), miliki khas kenyal dan gurih), Pariwisata.(hamparan danau purba, air terjun dll)
Perlu diketahui di Desa Sirukun juga sudah dibangun Saung Galar yang dikelola oleh Karpi, Kades Sirukun. Konsep Saung Galar memadukan rumah makam, yang menyajikan masakan khas Kalibening dan kolam renang anak. (MH)