MEMOTONEWS - Frost atau embus upas di Dataran Tinggi Dieng (DTD), Banjarnegara, Kamis pagi (30/6/2022) benar - benar muncul. Pagi tadi Dieng kembali membeku di suhu minus 2 derajat celcius, fenomena embun es muncul kembali di kompleks candi Arjuna dataran tinggi Diend.
Seperti diketahui, Memotonews melakukan pengamatan sejak Rabu (29/6/2022) sore. Suhu udara dan pernukaan tanah terus menurun hingga rata - rata dua rerajat celsius setiap jamnya.
Berdasarkan informasi dari petugas Aryadi Darmanto, dari Dinas Pariwisata, embun es akan terbentuk jika udara minus. Dan ini terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 05.08 WIB seperti terpantau akurat Stasiun Cuaca di Dieng (YD2CLX-13).
Namun Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berkunjung ke Dieng untuk melihat fenomena embun es atau yang biasa disebut embun upas oleh warga sekitar.
Tidak hanya wisatawan, namun penghobi fotografi juga memburu fenomena ini. fenomena munculnya embun beku di dataran tinggi Dieng bukan peristiwa baru, namun sudah sejak dahulu kala.
Kemunculan embun es sebelumnya memang ini tidak dapat diprediksi seperti sekarang ini. Sehingga wisatawan yang beruntung saja yang dapat menjumpai embun es dipelataran candi Arjuna Dieng di pagi hari.
Namun sekarang berbeda, berkat dua pemuda asli Banjarnegara Havid Adhitama dan Muhammad Razin, kemunculan embun es di dataran tinggi Dieng bisa diprediksi dengan akurat!, kedua pemuda ini yang membangun stasiun cuaca di Dieng dengan seri izin dari Kemkominfo YD2CLX-13.
Havid menjelaskan bahwa embun es yang muncul tadi pagi sudah diketahui semenjak kemarin, aplikasi yang terintegrasi dengan stasiun cuaca tersebut sudah mengirimkan informasi prediksi otomatis pada pukul 22.00WIB dan muncul kembali notifikasi konfirmasi kemunculan embun es pada pukul 05.00 WIB.
Alat ini sudah dipasang sejak pertengahan 2020, namun baru berfungsi sebagai Early Warning System kemunculan embun es di Dieng pada pertengahan 2021.
"Kami melakukan eksperimen dan pengamatan data selama 1 tahun untuk menentukan parameter khusus kemunculan embun es” ujar Havid.
Kemunculan embun es di Dieng bisa diketahui melalui aplikasi “Cuaca Dieng” yang dapat diunduh di Playstore Android.
Havid juga mengatakan bahwa Aplikasi ini dapat mengirimkan data berupa temperatur, kelembapan udara, dan tekanan udara secara realtime tiap 5 menit yang dilengkapi grafik timeline.
Havid berharap dengan adanya stasiun cuaca yang teritegrasi dengan aplikasi ini dapat membantu wisatawan yang ingin melihat fenomena embun es dan juga membantu petani Dieng untuk preventif terhadap embun upas yang menyerang tanaman mereka.
Sementara Aryadi Darmanto dari Dinas Pariwisata Banjarnegara menyampaikan venomena fros atau embun es merupakan momen yang banyak ditunggu wisatawan.
Ia juga menjelaskan jika dengan alat yang dipasang bersama Havid Adhitama dan Muhammad Razin dapat memantau lebih awal venomena ini.
Sehingga warga msyarakat Dieng, khususnya para petani dapat segera mengambil langkah untuk melindungi lahan pertaniannya yang rentan dengan acama. Frost atau embus upas dieng. (MH)