MEMOTONEWS - Satresnarkoba Polres Purbalingga kembali mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika. Kali ini, dua tersangka berhasil diamankan berikut dengan barang bukti narkotika jenis sabu.
Dua tersangka yang diamankan yaitu DFN (22), warga Desa Menganti Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Satu lainnya, TAP (33), warga Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas yang berdomisili di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Sebelumnya Polres Purbalingga mengungkap empat kasus yang dengan tujuh tersangka. Kasus tersebut terungkap dalam satu bulan yaitu di Bulan Agustus.
"Dari empat kasus yang diungkap, dua kasus merupakan penyalahgunaan narkotika, satu kasus penyalahgunaan psikotropika dan satu kasus penyalahgunaan obat daftar G," jelas Wakapolres didampingi Kasat Reserse Narkoba AKP Achirul Yahya dan Kasi Humas Iptu Edi Rasio.
Dari kasus tersebut tujuh tersangka berhasil diamankan yaitu FAS (20) warga Desa Mipiran, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, IFR (27) dan AIS (26). Keduanya warga Desa Karangduren, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga.
Selanjutnya, SWR (28) warga Desa Kramat, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Terakhir tiga tersangka asal Aceh masing-masing MD (25), MR (22) dan HB (27) tahun.
Barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya 19 butir obat Alprazolam, 170 butir obat jenis Tramadol, 320 butir obat jenis Trihexyphenidil, 1202 butir obat jenis Hexymer, 6 butir pil warna kuning, 1 paket klip transparan berisi 0,62 gram sabu, 1 paket klip transparan berisi 0,40 gram sabu, sejumlah uang tunai dan alat komunikasi.
Sementara Wakapolres Purbalingga Kompol Pujiono dalam konferensi pers, Rabu (14/9/2022) mengatakan Satresnarkoba kembali mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika. Dua tersangka berhasil diamankan berikut barang buktinya.
"Kasus ini dapat diungkap pada tanggal 4 September 2022 pukul 21.50 WIB, di salah satu wilayah Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga," jelas Wakapolres didampingi Kasat Reserse Narkoba AKP Achirul Yahya.
Dijelaskan bahwa modus yang dilakukan oleh tersangka yaitu keduanya patungan uang untuk membeli sabu secara online. Kemudian setelah transaksi dilakukan selanjutnya mengambil sabu yang sudah dikirim di suatu tempat. Rencananya sabu tersebut akan dikonsumi bersama-sama.
Pengungkapan kasus bermula ketika petugas dari Satresnarkoba melakukan observasi dan pemantauan di lokasi yang diduga sebagai tempat transaksi narkoba. Petugas mendapati dua orang yang gerak geriknya mencurigakan menggunakan sepeda motor.
"Petugas kemudian mendekati dua orang tersebut dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya didapati barang bukti yang diduga narkotika jenis sabu ada padanya," jelasnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan yaitu satu paket plastik klip transparan berisi serbuk putih diduga narkotika jenis sabu dengan berat kotor 1,12 gram, satu paket plastik klip transparan berisi serbuk putih diduga narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,36 gram.
Selain itu, diamankan juga alat hisap sabu atau bong, satu unit HP Vivo 1601 warna putih, satu unit handphone Xiaomi warna putih dan sepeda motor Honda Revo warna Hitam dengan nomor polisi terpasang R-4256-IG.
Wakapolres menambahkan atas perbuatannya kedua tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun. Serta, pidana denda paling sedikit 1 milyar dan paling banyak Rp 10 Milyar. (MH)