74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

UMKM Kabupaten Banjarnegara Go Digital

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Banjarnegara, Wachyu Hidayat. (FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Banjarnegara, Wachyu Hidayat mengajak para pelaku 
UMKM di Banjarnegara untuk terus berinovasi terutama dalam pemanfaatan teknologi digital. 

Hal tersebut disampaikan pada acara Seminar merajut Nusantara secara daring dengan tema "Mendayagunakan Teknologi 
Digital Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Jum'at (30/9/2022)

Seminar yang diinisiasi Kominfo bersama DPR RI dan Badan Aksesibilitas Tekhnologi dan Informasi (BAKTI) dihadiri Prof Dr Henri Subiakto, Drs, SH, MA Staf Ahli Menteri Kominfo, Drs Utut Adianto Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil VII Jawa Tengah, Wachyu Hidayat Ketua Fraksi PDI Perjuangan Banjarnegara yang juga sebagai Komandante Bintang Dua Dapil 1.

Seminar ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai lapisan masyarakat di Banjarnegara. Dalam kesempatan ini, Wachyu Hidayat menyampaikan pada dasarnya potensi industri kecil di Kabupaten  Banjarnegara jumlahnya cukup signifikan.

Misalnya UMKM Agroindustri, jumlahnya mencapai 19.997 perusahaan dengan 45.115 orang pelaku usaha dan nilai investasinya mencapai 225 milyar rupiah.

Kemudian aneka industri mencapai 2.791 perusahaan dengan melibatkan 8.703 orang pelaku usaha dengan nilai investasi 
mencapai 17,8 milyar.

Melihat jumlah ini adalah sebuah potensi yang luar biasa, namun demikian untuk menuju UMKM Banjarnegara Go Digital perlu proses yang cukup panjang, disamping faktor SDM juga faktor infrastruktur diantaranya kesiapan signyal jaringan internet sendiri.

"Yang kita ketahui masih banyak daerah di pedesaan yang masih lemot jaringan internet. Sehingga ini 
menjadi kendala untuk Go Digital," jelas Wachu.

Memang untuk daerah kota kecamatandi Banjarnegara  kata dia, signyal internet sudah cukup bagus.

"Dengan adanya situasi seperti ini dan tuntutan era digital maka pemerintah perlu menambah jaringan agar internet bisa di akses oleh seluruh kalangan masyarakat atau pelaku UMKM," katanya

Untuk itulah, dirinya meminta pemerintah untuk ikut membantu terkait ketersediaan sarana infrastruktur Go Digital UMKM Banjarnegara. 

"Walaupun demikian kami melihat para pelaku UMKM di Banjarnegara mulai berinovasi menuju era digitalisasi UMKM," paparnya.

Ini jelas Wachu mayoritas dari pelaku UMKM sudah memanfaatkan internet untuk mempromosiakan produknya maupun pemasaran hasil produksinya. Ini tentunya, kabar baik 
untuk menuju kesiapan era digitalisasi.

Hal yang mendesak perlu dilakukan pemerintah setempat adalah pelatihan pelatihan dan pendampingan UMKM 
Go Digital, dan ini sebagian memang sudah dilaksanakan oleh Pemkab Banjarnegar, hanya perlu ditingkatkan lagi. 

Program kedepan sambung Wachyu, pemerintah harus membangun kemitraan strategis untuk 
pembangunan infrastruktur jaringan internet yang lebih kuat dan stabil, meningkatkan pembinaan terhadap 
para pelaku UMKM, menumbuhkan kewirausahaan baru khususnya gennerasi muda dan meningkatkan kualitas  layanan perizinan.

Wahcyu Hidayat kembali menegaskan bahwa persaingan di era digital ini juga sangat ketat sehingga UMKM  Banjarnegara harus siap bersaing secara global artinya harus dapat menyuguhkan hasil dari UMKM yang  lebih menarik dan berkualitas. 
Hal ini dapat ditempuh dengan terus berinovasi dan meningkatkan mutu 
produk, baik secara kuantitas maupun kualitas. Tak kala pendting adalah harus mampu bekerja sama secara  global.

Perlu dicatat bahwa Banjarnegara memiliki 42 jenis agro industri diantaranya yang paling menonjol 
adalah gula kelapa, minuman purwaceng, planning, batu lempeng , kerajinan bambu dan batik Gumelem Banjarnegara. (MH)