74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Upaya BUMDes Babakan, Banyumas Hasilkan Air Suci Dari Kaki Gunung Slamet

Upaya tim BUMDes Babakan, Banyumas merawat sumber air bersih yang dikelolanya. (FOTO: Tangkapan layar)

MEMOTONEWS - Seperti diketahui iklim ekstrem yang terjadi akhir - akhir ini menjadi masalah pelik yang belum terpecahkan. Ini tentu menjadi PR besar bagi pemerintah. Tengok saja bencana alam banjir, longsor, tanah bergerak masih saja terjadi di tengah - tengah kita.

Lalu bagaimana dengan penyedia air bersih yang mengandalkan gravitasi bumi dapat melayani masyarakat dengan baik?. Tentu saja jika terkait masalah pemenuhan air bersih, tidak terlepas dari pasokan air bersih

Lalu apa hubungannya Iklim Ekstrem dengan air bersih?. Mungkin pembaca yang budiman, pernah mendengar sebuah ungkapan bahwa air adalah sumber kehidupan?. Dan ini adalah betul adanya. Karena tanpa air, tidak ada kehidupan di bumi ini.

Maka dari itulah air menjadi sangat berarti dalam kehidupan kita. Terlebih saat terjadi bencana, entah itu longsor sehingga merusakan jaringan air, apalagi saat kekeringan. 

Kehadiran air sangat dibutuhkan, maka dari itulah saat ini perusahaan air bersih terus berinovasi bagaimana bisa mengamankan sumber air yang dia miliki dan mampu menyuguhkan air berkualitas pada masyarakat atau konsumen.

Sekedar informasi, bisa jadi, perusahaan pengelola air bersih yang bangkrut, karena tidak bisa merawat sumber air. Akibatnya pasokan tersendat, pelanggan memilih berhenti dan lain - lain. 

Tentu dalam konteks ini tidak berkaitan dengan situasi alam. Karena sebuah bencana apapun, tidak menjadi penghalang untuk dapat menyediakan air bersih dalam kehidupan kita.

Hal ini setidaknya diakui oleh Ketua BUMDes Babakan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, Aan Firmansyah. Ia bersama dengan pengawas, Rama Prasetyo dan teknisi Santo rutin melakukan kontrol jaringan pipa di titik titik rawan longsor seperti pada Minggu 25 Desember 2022.

Kenapa harus rutin kontrol?. Hal ini dilakukan dalam upaya BUMDes bersama pemerintah Desa Babakan mewujudkan ketersediaan air yang berkualitas (higienis) melalui unit usahanya di BUMDes Unggul Bahtera yang dirintis sejak tahun 2017 silam.

Sumber yang berasal dari mata air murni di sela - sela bebatuan besar di kaki Gunung Slamet tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam upaya menghadirkannya sampai ke pelanggan yang berada jauh di belahan desa sana. 

Maka berbagai usaha seperti mencari sumber air hingga pendistribusiannya diperhatikan betul, sehingga pelanggan atau pengguna pengelolaan air minum dan sanitasi masyarakat (Pansimas) merasa puas terlayani dengan baik. Terdata hingga kini, jumlah pelanggan sebanyak 900 sambungan air (SR) di tahun 2022.

Diakui Aan Firmansyah distribusi air bersih ternyata banyak mengalami kendala. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh unit usaha Pansimas BUMDes Desa Babakan dalam penyediaan air bagi masyarakat yaitu karena pipa-pipa jaringan air tersebut berada di tengah hutan pinus, melewati semak-semak di tebing-tebing bukit dan pinggir-pinggir sungai mulai dari Desa Sunyalangu hingga Desa Cibun yang jaraknya puluhan kilometer.

"Tim BUMDes hari tadi mengadakan pengecekan jaringan pipa di titik-titik yang dianggap sering terjadi masalah atau berpotensi mengganggu pendistribusian air Pansimas Desa Babakan. Salah satunya, yaitu jalur mulai Sokaciri, naik ke Bukit Gadog, hingga Batu Laya. "Titik rawan longsor seperti di jalur jaringan sebelum bukit Gadog sangat perlu mendapat perhatian dari tim teknisi BUMDes," kata Aan Firmansyah.

Harus dilakukan pemetaan berkala, sementara pengecekan jalur pipa jaringan Pansimas Desa Babakan berakhir di Kali Batu Laya, Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. (MH)