74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Pembunuhan Berantai, Percepat Proses Identifikasi Korban, Polres Banjarnegara Buat Posko Layanan Orang Hilang

Kapolres Banjanegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH saat berikan keterangan pers. (FOTO @polresbanjarnegara)

MEMOTONEWS - Polres Banjanegara mendirikan Posko layanan orang hilang di Dokkes Polres Setempat, Sejak Rabu (5/4/2023).

Kapolres Banjanegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH dalam akun Twitternya @polresbanjarnegara yang dikutip Memotonews, Jumat 7 April 2023 menyampaikan tujuan pendirian pos adalah salah satu upaya untuk mempercepat proses identifikasi korban pembunuhan dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet asal Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Dari 12 jenazah, diketahui 3 sudah diketahui indentitasnya. Yang pertama adalah Paryanto (53) asal Cibadak, Sukabumi Jawa Barat dan sepasang suami istri asal Lampung, Irsyad dan istrinya.

Jenazah Paryanto sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan di Sukabumi. Sedang keluarga dari lampung, menyampaikan merasa kehilangan Irsyad dan istrinya 

Sedang menurut pengakuan tersangka, korban yang dibunuhnya berasal dari Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung dan Sukabumi.

Disampaikan Kapolres Banjanegara, bagi pelapor yang kehilangan keluarga dan ada kaitan dengan korban Slamet sang dukun palsu, hendaknya melengkapi data - data terlapor, minimal ijazah korban, akab lebih baik lagi jika ada foto yang terlihat giginya.

Banjir Laporan, sehari setelah dibuka Posko Pengaduan Korban Hilang sedikitnya 15 laporan masuk ke Posko. Sebagian besar korban hilang, pamitan kepada keluarganya pergi ke Banjanegara.

Seperti diakui Nurohman asal Wonosobo. Orang tuanya tidak kembaki sejak pamit ke Banjanegara pada tanggal 3 Oktober 2022 atau sekitar 6 bulan lalu.

Kemudian Adi asal Magelang, ia kehilangan orang tuanya terdiri dari ayah dan ibu sejak tahun 2017. Saat itu pamit ke Wonosobo. Setelah itu tidak ada kabar lagi.

Mbah Slamet cerdik dan Licik.
Pembantaian terhadap para korban dilakukan pada saat ritual penggandaan uang di sebuah tempat sekitar kuburan massal seperti diungkap Polres Banjanegara.

Kepada para korban, mbah Slamet menyampaikan bisa menggandakan uang dengan syarat mengikuti ritual. Untuk mendapatkan uang, selama ritual tidak boleh tertidur.

Namun oleh dukun palsu tersebut diberikan minuman yang sudah dicampur dengan obat tidur. Jika tidak mempan, maka akan diberikan racun potasium.

Korban perlahan lahan terkantuk-kantuk dan akhirnya tidak sadarkan diri. Saat inilah kemudian, dukun tersebut membuat lobang untuk menguburkan korbannya. 

Dalam eksekusi mati ini, Mbah Slamet, dukun pengganda uang mengakui melakukan dengan tangannya sendiri. Diperoleh informasi, proses penguburan rata selesai pada pukul 20.00 WIB. 

Selepas iru, sang dukun palsu tersebut mengaku merasa takut, sehingga bergegas pulang ke rumah di Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. (MH)