MEMOTONEWS - Masih ditundanya pembahasan RUU Sisdiknas oleh DPR RI belum membuat para guru lega. Pasalnya, masih ada celah pemerintah menghilangkan frase guru sebagai profesi dan juga sertifikasi.
Karenanya, Sabtu (12/8/2023) di hadapan ratusan guru di Rumah Guru PGRI Banjarnegara, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi mengatakan bahwa frase guru sebagai profesi dan sertifikasi guru adalah harga mati.
"Saya katakan kepada Bapak Presiden Jokowi ketika pertemuan dengan beliau, saya hanya titip pesan dua. Tetap jadikan guru sebagai profesi, dan jangan pernah hapus sertifikasi guru," tandas Unifah.
Sementara Unifah hadir di Banjarnegara dalam rangka pembukaan Kemah Bhakti Revolusi Mental, kerjasama antara PB PGRI dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di hutan pinus Buaran, Banjarmangu, Banjarnegara.
Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi menyambut baik dn mengamini pernyataan ketua umum PGRI Unifah Rosyidi.
Bahkan secara kelakar ia mengatakan pada saat sebelum ada UU Guru dan Dosen, orang hutan saja dilindungi undang-undang, tapi guru tidak punya undang-undang.
"Guru tidak bisa hanya diberi angin segar dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa ataupun penetapan Hari Guru Nasional seperti saat Orde Baru. Guru butuh kesejahteraan yang dijamin UU. Karenanya kita akan pertahankan UU Guru dan Dosen karena untuk meraihnya kita harus berdarah-darah," tegas Muhdi.
Untuk diketahui, RUU Sisdiknas sedianya masuk dalam Prolegnas DPR RI, namun PGRI tegas menolak, sampai akhirnya Presiden menyatakan bahwa pembahasan RUU Sisdiknas ditunda.
Diperoleh informasi, Kemah Bhakti Revolusi Mental, kerjasama antara PB PGRI dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di hutan pinus Buaran, Banjarmangu, Banjarnegara Jawa Tengah diikuti sedikitnya 250 siswa terpilih jenjang SD sampai SMA.
Selain kemah, para peserta juga diajak menanam pohon bersama di sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara.