74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Demi Kuliah, Lendy Rela Jadi Kuli Bangunan.

MEMOTONEWS - Belum lulus SMA, wajah ganteng dan tubuh atletis tak membuat Lendy Febrian Prasetyo siswa kelas XII SMAN 1 Sigaluh ini gengsi atau minder untuk menjadi kuli bangunan. 

Bebatuan dan kepulan debu semen tak ragu direngkuh satu per satu oleh remaja yang selalu menjadi juara lompat tinggi tingkat kabupaten Banjarnegara ini. 

Ya, itu semua dilakukannya demi meraih mimpi berkuliah. Uang Kuliah Tuggal (UKT) yang harus ia bayar untuk bisa masuk kuliah di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadikannya rela melakukan pekerjaan apapun agar dapat menghasilkan uang untuk melunasinya.

Sampai hari terakhir tenggat waktu pembayaran, Sabtu (10/4/2021) baru sebagian kecil saja berhasil ia kumpulkan. Beruntung, guru-guru di sekolahnya berbaik hati dan patungan untuk ikut melunasinya.
"Saya sebenarnya ingin masuk lewat jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Hanya saja waktu pendaftaran sudah tutup ketika itu. Sehingga saya dikenai UKT 3 jutaan. Terus terang itu sangat berat bagi keluarga saya.

 Tapi bapak ibu guru terus memotivasi saya untuk terus melanjutkan kuliah. Kebetulan di desa sedang ada proyek bangunan, saya ikut demi membantu orang tua untuk bisa membayar biaya kuliah" jelas Lendy.

Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Heni Purwono membenarkan apa yang dikatakan Lendy. Bahkan pihaknya saat ini tengah berkirim surat kepada Rektor UNY agar Lendy dapat diberikan beasiswa KIP Kuliah.

"Iya secara administratif kemarin Lendy terlambat mengajukan KIP Kuliah. Karena ia benar-benar ragu untuk melanjutkan kuliah, karena alasan biaya, sehingga ia mendaftar SNMPTN pun di hari terakhir setelah kami bujuk. Kami berharap Rektor UNY dapat mengabulkan permohonan kami" jelas Heni.

Ditambahkan Heni, sudah menjadi tradisi kekeluargaan di sekolahnya, siswa yang tidak mampu namun berprestasi selalu dibantu secara gotong royong untuk bisa kuliah. Menurutnya, saat di SMA, Lendy telah banyak menorehkan prestasi. 

"Selama ini Lendy selalu menjadi juara 1 Popda cabang lompat tinggi. Lendy adalah talenta yang langka. Maka eman-eman sekali kalau dia tidak bisa kuliah hanya karena tidak punya biaya. Kami mendorongnya untuk bisa kuliah di jurusan olahraga. Sukur-sukur nanti bisa menjadi atlet nasional" harap Heni. (*)

Pewarta :M Hamidi