MEMOTONEWS - Sudah lama saya ingin melihat dari dekat Kampung Gagot. Sebuah kampung di Desa Kutawaluh, Banjarnegara yang menawarkan edukasi pertanian bagi siapapun yang ingin belajar bertani hingga bisa menghasilkan produk dari pertanian.
Pengelola Kampung Gagot yakni Pak Amrullah, biasa disapa Kang Arul. Ia berhasil mengkolaborasikan kampung dengan basis kegiatan pertanian yang dikelola oleh warga kampung.
Senin pekan lalu, saat saya ambil cuti untuk mengantar istri ke Banjarnegara, saya sempatkan mampir ke Kampung Gagot.
Sebenarnya tujuan utama ke Banjarnegara untuk menemui Pak Johan, pembuat gula cair dari singkong di Desa Punggelan, Banjarnegara. Menurut info dari istri, usaha gula cair Pak Johan pernah didatangi oleh Wagub Jateng Bapak Taj Yasin.
Saat istri sedang bertamu di dalam rumah Pak Johan, saya menghubungi Kang Arul bahwa saya mau mampir ke Kampung Gagot. Kang Arul pun mempersilahkan saya untuk mampir.
Dari maps yang dibagikan di WA, waktu tempuh dari Desa Punggelan menuju ke Kampung Gagot sekitar 30 menit. Menyusuri jalur waduk Mrica dengan pemandangan persawahan yang indah akhirnya saya bisa sampai ke Kampung Gagot.
Di sana, saya dan istri disambut Kang Arul dengan suguhan makanan berbahan dasar tepung singkong dan kopi hitam. Hemm...nikmat.
Kami berbincang seputar kegiatan pertanian dan aktivitas edukasi pertanian yang dikelola oleh Kang Arul. Banyak informasi yang disampaikan Kang Arul guna menarik minat para pemuda milenial menekuni dunia pertanian.
Kang Arul menyampaikan, pihaknya baru saja selesai menemani magang pertanian dari sebuah sekolah swasta di Bekasi. Selama 30 hari, para siswa dari sekolah tersebut belajar tentang pertanian dan membuat bisnis plan tentang usaha pertanian yang bisa menghasilkan uang untuk biaya umroh, minimal 30 juta per siswa.
Dengan metode “Caping Tani” nya, Kang Arul menjelaskan konsep untuk bisa mewujudkan keinginan para siswa sekolah tersebut agar bisa umroh.
Sebelumnya saya pun pernah menanyakan kepada Kang Arul, bagaimana prosedur untuk menitipkan beberapa pemuda ikut magang pertanian di Kampung Gagot. Karena untuk mencari pemuda milenial yang ingin terjun dalam dunia pertanian boleh dibilang masih sedikit.
Dengan kegiatan magang ini diharapkan mindset para pemuda milenial bisa berubah tentang pertanian dan bisa menjadi agropreneur.
Hari ini, Senin, 20 Des 2021, di Kampung Gagot digelar kegiatan Jambore Petani Milenial. Sayangnya saya belum bisa ikut mengirimkan delegasi ke acara tersebut karena pembatasan kuota. Semoga acaranya sukses.(*)
(Fb Andrian)