74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Gelar Budaya Wayang Kulit di Gedung Marhaen Banjarnegara

MEMOTONEWS - Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menggelat Seni Budaya Pagelaran Wayang Kulit, di Aula Marhaen DPC PDI Perjuangan Banjarnegara pagelaran wayang kulit, Sabtu (25/12/2021).

Wayang kulit menampilkan 2 dalang kondang asal Banjarnegara yakni, Ki Anom Sarjhono BA dan dalang muda Ki Sungsang B Jalu P lakon 'Banjaran Sang Bimasena' dengan pengiring Rudraswara Band Gamelan.

Hadir dalam pagelaran wayang kulit Hj Sri Ruwiyati SE MM, Sekretaris Komisi E DPRD Jateng yang nuga sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, H Nuryanto Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Sejumlah Ketua PAC PDI Perjuangan di Banjarnegara beserta jajarannya, KomandanTe Bintang Dua, Krismiarto SE Kepala Bidang (Kabid)  Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara dan sejumlah tokoh masyarakat.

Hj. Sri Ruwiyati,SE.MM Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah pada kesempatan ini menyampaikan, pagelaran budaya ini dalam rangka melestarikan kebudayaan nenek moyang yang ada di indonesia khususnya di Provinsi Jawa Tengah.

"Hari ini kita selenggarakan pagelaran wayang kulit dua dalang sekaligus, melalui pagelaran budaya ini saya berharap generasi muda untuk betul betul memahami budaya.

Pada pagelaran ini, imbuh Ruwi, menampilkan dalang muda Ki Sungsang B. Jalu P asal Kelurahan Semarang Kidul Banjarnegara dengan para penayagan yang semuanya anak anak muda." Imbuhnya

Sri Ruwiyati menjelaskan bahwa nguri-uri budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya melalui pagelaran wayang kulit ini. 

"Anak anak muda juga harus mengerti dan memahami tentang budaya adiluhung wayang kulit harus dilestarikan," jelas Ruwiyati.

Krismiarto Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara mengucapkan terima kasih kepada Sri Ruwiyati selaku Anggota Fraksi DPRD Provinsi Jawa Tengah serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

"Generasi muda di Banjarnegara  perlu diingatkan. Karena dengan adanya teknologi canggih, arus kebudayaan kita bergeser. Kita harus cermat dalam memfilter budaya budaya asing atau  yang tidak sesuai dengan budaya di indonesia," katanya.

Kita  harus membentengi kebudayaan kita yang adiluhung dan kebudayaan yang mempunyai nilai estetika serta etika yang luar biasa ini,  jangan sampai punah. (M Hamidi)