74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Duka Masih Menyelimuti Keluarga Korban Pembuhunan 'Dia Anak Semata Mayang'

MEMOTONEWS - Suasana duka masih menyimuti keluarga korban dugaan pembunuhan seorang anak, Riyan (9) asal Kampung Pecantelan RT 02/RW 5 Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.

Ayah ibu korban, Rohib (30) dan Soiman (25) masih tampak shok dan masih sangat berduka. Ya, ini semua bisa dimaklumi, karena Riyan adalah anak semata wayang. 

Keduanya merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Karena kematian anaknya begitu tragis dilakukan oleh saudaranya sendiri

Pada hari ke dua, Selasa (11/1/2022) keluarga dan warga masih terus berdatangan ke rumah  untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus menghibur agar keduanya selalu tabah dan tawakal atas cobaah hidup yang begitu berat. 

Sanak kadang juga berharap keduanya tidak  berlarut dalam  kesedihan. 

Sementara, suasana  haru menyelimuti prosesi pemakaman Riyan (9). Wagiyo, paman korban, mengatakan, jasad korban dipulangkan ke rumah duka di Dusun Pecantelan Desa Wanaraja Senin sore (10/1/2022). 

Jenazah korban yang sudah bersih langsung disalatkan di masjid oleh warga dipimpin tokoh agama setempat. Jenazah korban kemudian dimakamkan di tempat pemakaman Dusun Pecantelan.

 "Jenazah dimakamkan jam 6 sore mas, " katanya lewat pesaan Watshap. Di saat sama, Wah (18) yang diduga menyimpan rahasia kematian korban masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Banjarnegara. Ia langsung ditahan di tahanan Polres Banjarnegara. 

Korban Dijemput Saat Main Kelereng.

Seperti diketahui, Wah yang sebelumnya sempat diamankan di rumah warga saat pencarian korban masih berlangsung, Senin (10/1/2022). 

Karen ada warga melihat sebelum kejadiaan, Rian diajak pergi oleh Wah saat bermain  kelereng tidak jauh dari rumahnya.

Warga juga sempat memergoki, saat Wah kembali ke kampung tanpa bersama Rian. Sehingga  ada warga  yang menanyainya. "Mau ambil air dan jajan untuk medangan," jawab Wah kala itu kata warga.

Sedang  kedua orang tua Rian tampak gelisah setelah sampai sore, anaknya, Rian tidak kunjung pulang.

 Ayah dan ibunya berusaha mencari kesana - ke mari. Tapi tidak ditemukan. Hingga ia mendapat informasi bahwa Rian diajak pergi okeh Wah.

Setelah tahu, Rian pergi dengan Wah, keduanya menyampaikan kepada warga. Warga kemudian berusaha mencari Wah, namun wah mengelak dan terkesan berbelit - belit.

Hingga akhirnya ia digelandang ke kantor Polsek Wanayasa untuk mempermudah pemeriksaan. Selanjutnya Wah dibawa ke Mapolres Banjarnegara dan ditangani langsung oleh Satreskrim.

Warga Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa yang jasadnya ditemukan di hutan, Senin (10/1/2022). 
Riyan ditemukan meninggal di jurang hutan Lemah Putih Desa Wanaraja, Senin pagi, sekitar pukul 06.00 Wib. 

Tubuhnya ditimbun tanah dan dedaunan hingga nyaris tak diketahui warga yang berulangkali lewat di tempat itu. 

Ia tewas setelah pergi bersama sepupunya, Wah yang kini mendekam di tahanan Polres Banjarnegara. 

Proses evakuasi Korban cukup sulit mengingat kondisi jurang yang curam. Kondisi medan untuk jalur evakuasi juga berat karena hutan itu jarang terjamah manusia.  

Jasadnya bahkan harus dievakuasi dari jurang menggunakan alat khusus. Pasca dievakuasi, jasad Rian rupanya tak langsung dimakamkan. Karena kematiannya janggal, jasad korban dibawa ke rumah sakit lebih dulu untuk menjalani pemeriksaan.

Kades Wiguntoro, menyampaikan prihatin atas kejadian ini. Ia juga meminta kedua orang tua allmarhum untuk bersabar. Ia meminta keluarga dan warga pasrah kepada yang Maha Kuasa.  

Sementara keluarga korban berharap tersangka dihukum yang setimpal dengan perbuatannya. (*)