Hj Istianatun Minalloh Memberikan Paparan di Hadapan Mahasiswa Politeknik Banjarnegara (FOTO : Politeknik Banjarnegara)
MEMOTONEWS - Politeknik Banjarnegara menggelar Kuliah Umum (Stadium General) hari ini (6/1) mendatangkan nara sumber Hj. Dra Istianatun Minalloh, MM, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjarnegara. Tema yang diusung adalah Pembentukan Karakter Untuk Mahasiswa: Tantangan dan Peluang di Era Industri 4.00.
Kegiatan yang dimoderasi Ratih Subekti, M. Keb (dosen kebidanan) diikuti segenap mahasiswa semester 1 dan dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Banjarnegara, Dr Tuswadi di Auditorium Prodi Kesehatan Lingkungan.
Hj Istianatun dalam paparannya menjelaskan, bahwa civitas akademika wajib bangga menjadi bagian dari Politeknik Banjarnegara yang merupakan satu satunya kampus vokasi milik Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Dia pun sangat bangga dengan eksistensi kampus Politeknik Banjarnegara yang berdiri pada 2008 dan selalu berusaha untuk berkontribusi demi kemajuannya melalui berbagai cara.
Dengan adanya Politeknik, menurutnya masyarakat yang bermartabat dan sejahtera bisa dibangun dimana aspek kesehatan ibu dan anak, termasuk permasalahan stunting bisa diatasi bersama termasuk oleh Program Studi Kebidanan dan Kesehatan Lingkungan.
Baginya Politeknik Banjarnegara adalah sumbunya ilmu pengetahuan, tempat orang-orang berilmu, sekaligus pencetak sumber daya manusia yang berkualitas sebagai pelaku pembangunan.
Karakter memegang peranan penting dalam kehidupan dan karir seseorang. Sesiapa yang berkarakter unggul akan berkinerja bagus, disiplin, komitmen, dan berintegritas. Manusia di bumi yang terbaik karakternya adalah Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada manusia yang lebih mulia karakternya daripada Rasululloh SAW. “Ketika ingin menjadi generasi yang berkarakter sekaligus pintar—contohlah insan-insan mulia, panutan ummat, Rasululloh SAW. Orang-orang di sekitar Rasululloh juga berakhlak mulia termasuk para sahabat, wanita-wanita Muslim seperti Siti Khatidjah, istri Rasululloh, Siti Aiyah, dan para wanita pejuang di Indonesia,” jelas Hj Istianatun di hadapan 70 mahasiswa dan para dosen.
Hj Istianatun Berfoto Bersama Mahasiswa Prodi Kesehatan Lingkungan. (FOTO : Politeknik Banjarnegara)
Menurut ajaran Islam, kata dia, shalat adalah tiang agama dan sebagai ummat Muslim para mahasiswa harus pandai-pandai melatih diri untuk menjaga shalat lima waktu.
Hj Istianatun menegaskan bahwa siapa yang meninggalkan shalat berarti menghina Allah SWT, Tuhan Maha Pencipta, karena melalui shalatlah manusia menyembah Tuhan.
Siapapun yang pandai menjaga shalat lima waktu insaa Allah kehidupannya akan dijaga Allah sehingga lepas dari segala cobaan.
Untuk menjadi generasi yang berkarakter, generasi muda harus hormat dan taat kepada para guru/dosen, kepada orang tua, dan menjaga pergaulan.
Hj Istianatun menggambarkan keperihatinannya bahwa selama pandemi COVID-19, akibat lepasnya pergaulan anak muda, banyak dari mereka di desa-desa yang mengalami pernikahan dini (married by accident).
Tentu fenomena ini tidak bisa ditolelir oleh siapapun termasuk oleh orang tua, guru, dan masyarakat yang harus turut selalu menjaga kesalehan generasi muda.
Selain itu Hj Istianatun juga mengedepankan pentingnya adab setelah ilmu. Ini penting karena ada kalanya ditemui orang itu sangat pintar tetapi minim tata krama atau adab. Dan adab itu merupakan hal yang tidak terpisahkan dari karakter seseorang.
“Para mahasiswa sebagai kaum intelektual meskipun merasa pintar, tidak boleh sama sekali bersikap sombong; baik itu kepada orang tua, guru, atau kepada siapapun. Jadilah orang-orang yang selalu rendah hati,” ujar Hj. Istianatun berapi-api.
Hj Istianatun merupakan salah satu tokoh perempuan Nahdatul Ulama (NU) di kabupaten Banjarnegara. Tercatat beliau pernah mengetuai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Adab IAIN Yogyakarta, Ketua PMII Yogyakarta, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Banjarnegara, Pembina Lembaga Pendidikan Maarif kabupaten Banjarnegara, Pembina Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Banjarnegara. Sebelum terjun ke dunia politik beliau adalah ASN Guru. (M Hamidi)