MEMOTONEWS - Masa - masa kritis atau ekstrem bagi petani ikan di Banjarnegara dan sekitar, sebenarnya hanya tiga bulan setiap tahunnya, yakni pada bulan Juni - Juli - Agustus.
Terparah pada bulan Agustus, karena udara pada bulan ini sangat dingin pada malam hari sebaliknya, panas ekstrem pada siang hari.
"Pada puncaknya, memang sering terjadi ikan pada mati dan ini dialami oleh mayoritas petani ikan di Banjarnegara," kata Udiono, Ketua Kelompok Tani Mina Dadi Rejeki, Gumiwang, Purwanegara, Banjarnegara.
Pada tiga bulan inilah, kata Udiono, banyak petani ikan alami kerugian. Hanya sebagian kecil saja yang beruntung.
"Mereka yang menggunakan teknologi probiotik, setidaknya dapat menekan angka kematian pada ikan," jelas Udiono.
Tiga bulan itu oleh Udiono dianggap sebagai Iklim ekstrem tahunan khusus ikan. "Memang banyak ikan pada mati dan penyakitan. Kalau cuaca ektrem saat sekarang tidak terlalu berpengaruh pada ikan. Namun demikian harus diantisipasi," katanya lagi.
Saat ditanya terkait ikan bantuan ikan nila dengan sistem kincir dari pemerintah, Udiono menyampaikan, bahwa sistem kincir bagus untuk diaplikasikan pada ikan jenis ini. Karena suplai oksigen jadi stabil.
Namun demikian, Udiono, tetap mengkombinasi sistem kincir air dengan probiotik buatannya. Sentuhan teknologi probiotik sangat menguntungkan, karena dapat menekan angka kematian.
"Dengan sistem probiotik, kwalitas air terjaga atau kadar pH, do dan amoniak nya seimbang. Sehingga ikan dapat bertahan hidup," urai Udiono.
Lalu apa kelebihannya?. Faktanya, 7000 ekor ikan nila (pembesaran) dengan teknologi kincir, milik Mina Dadi Rejeki, ternyata dengan probiotik kita bisa menekan biaya produksi.
Contoh, fcr (pakan - daging) punya kelompok lain, sampai 1,5. Sedangkan, kita bisa menekan 1,2 sehingga ada penghematan pakan, yang berimbas pada besaran keuntungan. Kemudian sR (ikan hidup) tinggi.
Artinya, saat kita bisa menekan Fcr hingga 1,2 jika dibandingkan dengan kekompok lain 1,5 maka kita menghemat pakan 20 persen.
Bahkan karena plus sistem probiotik, Ikan lebih tahan penyakit sehingga angka sR atau angka kehidupannya tinggi, otomatis angka mortalitas rendah dan laju pertumbuhan ikan lebih cepat.
Maka dari itulah, Udiono selaku menyarankan anggotanya untuk memanfaatkan teknologi probiotik dalam bidang perikanan dan ternak. Karena terapan sistem probiotik juga bagus untuk unggas dan ternak lainnya.
Jika pembaca MEMOTONEWS ingin tahu lebih jauh tentang probiotik, dapat langsung menghubungi Kelompok Tani Mina Dadi Rejeki di Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
Perlu diketahui, Kelompok Petani Ikan Mina Dadi Rejeki juga menjadi pusat pelatihan mandiri kelautan dan perikanan (P2MKP) yang dalam waktu dekat ini akan segera dilaunching. Saat ini masih, tahap registrasi di KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan).(*)