Sudut Indomaret di Banjarnegara, stok migor pada Senin (21/2/2022) siang kosong. (FOTO : Memotonews)
MEMOTONEWS - Masalah kelangkaan minyak goreng dipasaran memang menjadi masalah cukup pelik yang harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Bagaimana tidak akibat kelangkaan minyak ini para pedagang dan konsumen banyak menggunakan minyak goreng dilanda kegelisahan. Mereka khawatir tidak dapat melanjutkan usahanya.
Mereka terpaksa harus berburu minyak untuk menjaga stok atau pesanan konsumen yang sudah terlanjur teken kontrak. Mereka bertahan karena takut pelanggan meninggalkannya.
Belum lagi pedagang gorengan - gorengan yang buka lapak di pinggir jalan atau rumahan. Mereka mengaku masih bisa mendapatkan minyak goreng di warung konvensional dengan harga yang tinggi yakni rp 19 - 21ribu/ liter. Bahkan ada yang jual Rp 22 ribu/ liter.
Karena untuk mendapat minyak goreng subsidi harus ngantri bahkan berebut tidak itu saja entah kebijakan siapa, jika ingin membeli minyak goreng harus ada barang penyerta lain yang harus dibeli.
Keadaan ini ternyata sudah dirasakan seminggu ini. Mereka hanya bisa menerimakan keadaan dan berharap kearifan pemerintah setempat terutama para wakil rakyat di legislatif.
Sedangkan harga eceran sesuat HET adalah utk minyak curah 11.500, minyak sederhana 13.500, dan Kemasan Premium 14.000. Lagi - lagi yang mendapatkan alokasi minyak subsidi adalah toko - toko besar.
Dua hari ini Memotonews mencoba menelisik stok minyak goreng di sejumlah warung trandisional. Karena di toko besar stok minyak memang sudah langka. Jikapun ada, kiriman dari distributor, sudah diserbu pengunjung sehingga dalam sekejab minyak ludes.
Seperti di Indomaret, perempatan Wambing Kota Banjarnegara, Memotonews mencoba mencari minyak kemasan tapi kosong mlompong. Saat ditanyakan ke karyawan di toko tersebut katanya stok lagi habis.
Ketika ditanya kapan diriman datang. Mereka tidak dapat memastikan kapan droping minyak goreng datang. mereka hanya menyampaikan kita sedang menunggu drop dari distributor.
"Biasanya jika datang kiriman, warga sekitaran langsung ngantri mas. Sehingga dalam sejam dua jam, minyak habis lagi," kata karyawan tersebut, Senin (21/2/2022)
Hal yang sama juga disampaikan Diro (50) pedagang kebutuhan rumah tangga di Guwiwang Purwonegoro. Diro mengaku saat ini jika membeli minyak goreng harus paket dengana gula pasir.
"Sudah dua minggu ini minyak susah didapat mas. Ini saya beberapa hari tidak ada stok minyak karena kiriman dari agen telat," katanya.
Melihat venomena ini Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko SE mengaku prihatin dan meminta warga untuk bersabar. Karana ini merupakan masalah nasional dan pada dasarnya sirkulasi minyak masih ada walau tidak lancar.
"Sebenarnya stok minyak masih ada, sehingga meminta warga Banjarnegara untuk tenang," katanya.
Sementara itu Ahmad Salabi, anggota Komisi 2 DPRD Banjarnegara yang membidangi masalah ini merasa heran kemana larinya minyak tersebut.
Oleh karenanya ia sudah melakukan pertemuan dengan ketua Komisi dan berkoordinasi dengan Satpol PP dan penegak hukum lain untuk melakukan sidak. Baik di toko koko besar dan pedagang besar di pasar.
Kita berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk mengetahui penyebab kelangkaan minyak di Banjarnegara dan sekitar dan mengambail langkah strategis guna memecahkan masalah ini.
Karena menjelang bulan Ramadhan ini, yang harganya sudah merangkak nakk tidak hanya minyak goreng saja, tapi kebutuhan lain seperti telur, gula pasir dan belakangan kedelai. (MH)