74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Prosesi Hari Jadi Banjarnegara Dilakukan Terbatas, Hanya Dihadiri 75 Pejabat

Dandim 0704 Banjarnegara letkol Sujeidi Faisal ST MHan dan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH semayamkan pusaka Banjarnegara. (FOTO : MEMOTONEWS)

MEMOTONEWS - Prosesi hari jadi Banjarnegara ke 451 berbeda jauh dengan tahun - tahun sebelumnya. Disamping karena situasi Covid-19 juga ada perubahan kegiatan disesuaikan dengan hadil penelusuran sejarah.

Proses diawal kirab pusaka di halamannya Pendapa Dipayuda Adigraha. Tampak Plh Bupati Banjarnegara H Syamsudin menerima bendera pusaka, Ketua DPRD Iswawan Setya Handoko menerima lambang daerah dan Sekretaris daerah membawa pataka dan songsong.

Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko SE. (FOTO : MEMOTONEWS)

Sesampainya di Pendopo Pusaka Banjarnegara kemudian diserahkan ke Dandim 0704 Banjarnegara letkol Sujeidi Faisal ST MHan dan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH untuk disemayamkan,

Dilanjutkan Sudang Paripurna DPRD Banjarnegara dipimpin Ismawan Setya Handoko dihadiri oleh segenap pejabat Pemkab Banjarnegara. Kegiatan ini hanya diikuti oleh 75 para pimpinan SKPD Banjarnegara. 

Sementara pejabat lain sepeti camat dan kepala desa mengikuti prosesi melakui daring siaran YouTube yang disiarkan secara langsung.

Plh Bupati Banjarnegara H Syamsudin melaunching logo Banjarnegara.

Dalam sidang paripurna, Ismawan Setya Handoko meyampaikan, peringatan Hari Jadi 451, tanggal 26 Februari mengacu pada peraturan daerah (Perda) Kabupaten Banjarnegara nomor 6 tahun 2019 tentang Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara. 

Disebutkan, hari jadi yang sebelumnya, pada tanggal 22 Agustus 1831 dirubah menjadi 26 Februari 1571. Karena tanggal 22 Agustus 1831 yang selama ini diperingati sebagai Hari Jadi Banjarnegara ternyata menandai kekuasaan Belanda secara administratif mulai berlaku di wilayah Banjarnegara. 

Sekda Banjarnegara H Indarto MSi bersama istri.(FOTO : MEMOTONEWS)

Plh Bupati Banjarnegara H Syamsudin berharap Banjarnegara segera terbebas dari Covid-19 dan akan semakin sehat, bermartabat dan Sejahtera.

Terpisah Sekda H Indarto menyampaikan, perbedaan pada perayaan HUT Banjarnegara yang paling mendasar karena ada perubahan tahun berdirinya Banjarnegara.

Sehingga ada perubahan sejarah yang kemudian ditetapkan dalam perubahan di cover peraturan daerah terkait hari Jadi Banjar. 

"Walau peringatan dilakukan dengan sangat sederhana, Namun nilai - nikai tradisi dan budaya Jawa tetap melekat," katanya.

Ia merasa bersyukur karena semua elemen masyarakat mendukung. Pemkab juga menyadari pada posisi level 3 sehingga semua kegiatan dilakukan dengan menerapkan prokes ketat Covid-19. (MH)