MEMOTONEWS - Hujan deras yang terjadi pada Kamis sore lalu (31/3/2022) di Dusun Citulang, RT 05 RW 04 Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap menyebakan sejumlah rumah kebanjiran dan jembatan penghubung kampung putus.
Tidak itu saja bencana lonsor juga menimpa warga di Desa ini tercatat empat rumah warga rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena pemilik rumah sudah evakuasi hari sebelumnya.
Sementara bencana longsor terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu. Akibatnya, sebanyak 18 hewan terna hilang tertimbun tanah longsor. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun sebanyak 215 jiwa dari 72 KK terdampak.
Pada hari Kamis 31 Maret 2022 terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Dusun Citulang Desa Kutabima dari jam 16.30 s.d 20.00 WIB yang menyebabkan debit air Sungai Cireey meluap deras dan menyebabkan rumah di pesisir sungai tergenang dan jembatan penghubung Dusun Citulang dan Desa Pesahangan terputus.
Diperoleh keterangan, jerusakan akibat bencana. tersebut, jembatan RT 05 RW 4 dengan panjang 10 m lebar 4 m dan tinggi 3 m PUTUS dan air masuk ke rumah-rumah warga di sekitaran sungai. Disamping itu longsor di beberapa rumah warga dan pesawahan. Kerugian material mencapai juta rupiah.
Berdasarkan data korban harta benda berupa jembatan RT 05 RW 04 putus, rumah warga longsor dan kandang hewan terbawa arus (Kambing 15 hanyut). Rumah Rusak terdampak meluapnya sungai yakni, Darsuko, Sarti, Caryanto, Rasjo, Madsupendi, Dasrinah, Pujiarto, Munarto, Dastimah dan Sanharjo
Berdasarkan kaji cepat tim BPBD Cilacap, ada 17 titik lokasi tanah longsor di RT 06, RT 09 dan RT 04 Dusun Citulang. Material longsorannya menimpa rumah warga, jalan desa dan area pertanian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi, Sabtu (2/4).
Selain itu, ada 3 unit rumah tertimbun, 2 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah rusak ringan dan 49 unit rumah terancam longsor. Kemudian 1 jembatan ambruk, sawah seluas 2 hektare dan perkebunan seluas 2 hektar juga turut terdampak longsor.
Hingga saat ini warga masih dihantui kekhawatiran karena sementara petugas BPBD setempat terus melakukan upaya pembenahan di loasi kejadian jalan desa lumpuh total tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Kami akan ke sana tapi katanya masih sulit untuk dilewati dengan jalan kaki," kata Harsono aktivis asal Wangon Banyumas, Jumat malam. (MH)