Hj Sri Ruwiyati SE MM, Anggota Komisi E DPRD Jateng saat bertatap muka dengan warga dan kelompok tani perajin gula semut. (FOTO: Istimewa)
MEMOTONEWS - Seperti di ketahui Kabupaten Kebumen merupakan daerah sentra gula kelapa. Karena daerah pesisir ini memiliki lahan pohon kelapa yang luas.
Kabupaten ini juga sebagai sentra komoditas Kelapa, baik kelapa deres (untuk gula kelapa) maupun kelapa sayur (untuk industri minyak kelapa atau Sabut kelapa).
Luas area untuk kelapa deres 916 Ha dengan produksi 10.305 ton atau 28.625 Kg/hari. Perkebunan ini tersebar di 11 kecamatan, dimana pengembangan untuk kelapa deres s/d th. 2005 seluas 2.215 Ha dengan produksi 29.916 ton/tahun.
Luas areal untuk kelapa sayur 32.393 Ha dengan kapasitas produksi 24.897 ton/tahun tersebar di 22 Kecamatan. Salah satu produksi gula merah yang terkenal adalah gula semut adalah gula yang terbuat dari nira kelapa dan dibuat dalam bentuk bubuk.
Namun sayangnya masih ada desa penghasil gula semut di Kebumen masuk kategori desa terpencil. Diantaranya adalah Desa Jladri Kecamatan Buayan.
Melihat situasi ini Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah didampingi suaminya Wahju Djatmika Al BS SE mengunjungi Desa Jladri Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen, Minggu (31/7/2022)
Dalam kesempatan ini Hj Sri Ruwiyati melakukan pertemuan dengan KT Ngudi Rejeki, salah satu kelompok perajin gula semut di Desa Jladri.
Tercatat kelompok tani ini sudah menjalin kemitraan dengan PT MIO (Mega Inovasi Organik) Jakarta untuk ekspor gula semut.
Marno, Kades Jladri Kecamataan Buayan Kabupaten Kebumen menyampaikan, kendala utama yang menghambat perekonomian desa adalah faktor jalan dan sarana penunjang lain seperti peralatan produksi gula semut yang masih konvensional.
Oleh karena itu Marno meminta Hj Sri Ruwiyati untuk membantu warga Desa Jladri, khususnya KT Ngudi Rejeki agar dapat eksis dalam kegiatan perekonomian desa yakni usaha gula semut.
Menanggapi hal ini Hj Sri Ruwiyati SE MM menyampaikan dirinya akan berusaha semaksimal mungkin agar Desa Jladri dapat terlepas dari statusnya sebagai desa terpencil.
Namun Sri Ruwiyati meminta warga untuk bersabar dan terus berkarya untuk meningkatkan produksi gula semutnya baik dari sisi klualitas maupun kuantitas.
Tidak lupa Sri Ruwiyati juga berpesan agar masyarakat Desa Jladri untuk selalu menjaga kekompakan dan bergotong royong untuk menjalin kebersamaan guna ikut serta dalam membangun negeri.
Hj Sri Ruwiyati juga menyampaikan akan membantu dengan dana Bantuan Provinsi secara bertahap. Untuk tahun 2023 Rp 200 juta. Disamping itu akan segera berkoordinasi dengan Disnakertrans Provinsi Jateng untuk mengelar pelatihan paking gula semut di Desa Jladri, Kebumen.
Sejumlah warga saat ditanya terkait kunjungan Hj Sri Ruwiyati SE MM mengaku senang dapat bertatap muka dengan anggota dewan dari provinsi Jawa Tengah.
"Mudahan - mudahan akan membawa kemakmuran warga Desa Jladri terutama terkait jalan desa yang sudah rusak dapat segera dibangun dan tidak kapiran," imbuh warga. (MH)