Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmatno beserta jajaran Forkopimda daat shalat Idhul Adha di Alun - Alun Banjarnegara. (FOTO: Kominfo Banjarnegara)
Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si. , Dandim 0704 Banjarnegara Letkol Inf Dhanang Agus Setiawan, S.E.,M.Si. dan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, SIK, MH.
Ini merupakan kali pertama bagi Pj. Bupati Banjarnegara melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.
Pelaksanaan shalat Idhul Adha yang di fasilitasi PHBI Kabupaten Banjarnegara diselengarakan dua kali di alun – alun banjarnegara.
Hari sabtu tanggal 9 Juli 202 dengam Khotib Ustadz Arif Riyadi,S.Ag.,M.Si pengasuh pondok pesantren Sabilurrosyad Wanadadi dan pada minggu 10 Juli 2022 bertindak sebagai Khotib H. Andy Julianto, S.Pd.I,S.S. dari DPC Syarikat Islam , sebagia Imam H. Ahmad Nafis Atoillah, S. Th.I.,MA dari PCNU Banjarnegara.
Dalam tausiahnya Andy Julianto menyampaikan tentang anak soleh harapan orang tua. Di hari yang penuh berkah ini marilah kita berhenti sejenak membuka hati untuk belajar dari ayahanda para nabi dan rosul Nabiyullah Ibarah alaihissalam. Belajar betapa pentingnnya nilai keluarga kita, tentang bebatapa pentingnya anak bagi orangtuanya di dunia dan akhirat.
Pelajara pertama dari kisah nabi ibarah alaihissalam adalah bahwa untuk mendapatkan anak yang saleh, maka orang tua terlebih dahulu berusaha menjadi orang yang saleh.
Karena siap menjadi orangtua artinya siap menjadi teladan untuk keluaraga, bukan sekedar memberikan makan dan mencukupi kebutuhan anak.
Lebih lanjut Andy Julianto mengatakan terkadang kita memikirkan keluarga orang lain, namun keluarga inti tidak dipikirkan. Kita sering mencari surga dengan cara berguru dari satu majelis yang lain namun kita lupa membangun surga di rumah sendiri.
Sehingga saat ini belum tercipta batti Jannati. Anak shalih tidak mesti menadapat juara kelas atau berhasil kuliah hingga, S1,S2 atau S3. Anak shalih berarti anak yang memperhatikan ibadah pada Allah, juga berbakti pada orang tua serta menunjukan kebaikan akhlak dengan sesama.
Percuma anak kita berhasil belajar ilmu dunia, namun shalat saja tidak kenal, bangun subuh saja sulit, baca Al Quraan masih terbata – bata, atau bahkan tidak bisa membaca Al Quraan juga tutur kata sangat kasar.
Sudah semsestinya orang tua mendidik anak bukan hanya mengejar suskses dalam dunianya. Seharusnya yang lebih ditekankan adalah pendidikan anak.
Anak yang dididik menjadi shalih itulah yang menjadi amal jariyah berharga bagi orang tuanya kelak. (MH)