74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Ini Terjadi, Rata-rata Pelaku Seni Kesulitan Regenerasi, P5 Salah Satu Solusi

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Sigaluh diharapkan menjadi cikal bakal regenerasi pelaku senia tradisional. (FOTO: Heni P) 

MEMOTONEWS - Tantangan dalam melestarikan seni tradisional bagi para seniman di Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah adalah minimnya regenerasi.

Hal itu terungkap di hampir semua pelaku seni yang dijadikan objek Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Sigaluh.

Pelaku seni musik thek-thek
Sarmidi (56) misalnya. Ditemui Rabu (21/9/2022), ia mengaku bingung jika nantinya tidak ada yang melanjutkan tradisi seni thek-thek di dusun Limbangan, Desa Gembongan Kecamatan Sigaluh. 

"Saya dulu atas inisiatif sendiri membeli alat thek-thek. Harganya 3 juta. Tapi ya itu, saya tidak tahu apakah nanti ada yang melanjutkan atau tidak. Padahal ini seni Banyumasan yang cukup penting," jelas Sarmidi, ketua grup Ketawang Wulung. 

Hal senada diungkapkan Joko Pitoyo dan Khadirin, keduanya juga seniman thek-thek. Menurut mereka, generasi saat ini cenderung malu memainkan alat musik tradisional. 

"Kalau embeg atau kuda lumping masih mending karena masih banyak tanggapan (pertunjukan). Kalau thek-thek sangat jarang," keluh Khadirin.
 
Camat Sigaluh Izak Daniel Aloysius mengungkapkan, P5 yang saat ini dilaksanakan oleh sekolah-sekolah bisa menjadi salah satu solusi. 

"Kalau di lembaga formal diajarkan, dilatihkan dan dimainkan, maka kelestarian seni tradisional berpeluang bangkit dan terjaga regenerasinya," kata Izak. 

Kami sendiri di kecamatan inbuhnya, mencoba memfasilitasi seni yang ada dengan sekretariat bersama. Harapannya dapat dijadikan pusat nguri-uri budaya di Sigaluh Banjarnegara. (MH)