MEMOTONEWS - Berdasarkan informasi BMKG pada bulan November - Desember bahkan Januari adalah pucak musim penghujan bahkan disebutnya ekstrim sehingga Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banjarnegara harus siap siaga mengantisipasi kondisi tersebut. Terlebih wilayah Banjanegara hampir 80 persen adalah daerah rawan bencana.
Hal ini disampaikan Ketua Baznas Kabupaten Banjarnegara H Sutedjo Slamet Utomo SH MHum, Selasa (1/11/2022) saat ditanya Memotonews.
"Jadi Baznas Banjarnegara sudah memiliki 1 peleton BTB yang tersebar di 20 Kecamatan se Kabupaten Banjarnegara. Besok kita akan kumpulkan BTB untuk menjaga kekompakan dan soliditas dalam menghadapi iklim ektrem seperti disampaikan oleh BMKG," katanya.
Anggota BTB Banjarnegara 33 personil, adalah relawan yang sudah terlatih melakukan kegiatan kebencanaan. "Tugas kita adalah membantu pemerintah dalam hal penanganan bencana. Mengingat kita akan memasuki puncak musim penghujan, maka anggota BTB akan dikumpulkan.
Disampaikan bahwa bencana alam tanah lonsor dan banjir sudah terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Untuk Banjarnegara bencana longsor tidak hanya di daerah utara, namun di daerah Banjarnegara selatan juga kerap terjadi dan Baznas tidak pernah ketinggalan melakukan kegiatan di lapangan membantu BPBD dan petugas lain.
Disampaikan juga, BTB tidak hanya melakukan kegiatan perbantuan dalam hal kebencanan. Tapi juga dari sisi anggaran.
"Seperti bencana yang terjadi di Sawangan, adanya faktor alam yang rawan lonsor dan buruknya alur sungai. Sehingga kami juga bekerja sama untuk memindahkan alur sungai tersebut untuk mengurangi dampak banjir," ungkap Sutedjo.
Tugas BTB sendiri, imbuhnya sangat berat, namun dengan anggota yang sudah terlatih BPB Banjarnegara selalu hadir untuk membantu masyarakat.
"Nah karena kita dalam situasi siaga bencana, maka BTB Banjarnegara akan menggelar apel kesiapan siagaan bencana," jelas Sutedjo lagi.
Seperti diketahui Baznas Tanggap Bencana (BTB) adalah unit kerja dari bidang pendistribusian dan pendayagunaan Baznas yang bertugas mengurangi dampak bencana yang mengakibatkan kemiskinan dan menekan risiko keterparahan kemiskinan akibat bencana.
BTB juga bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melalui edukasi; menangani korban bencana melalui tahapan rescue, relief, eecovery, recontruction; serta menumbuhkan jiwa kerelawanan di masyarakat, menguatkan kapasitas dan membangun jaringan Relawan. (MH)
