74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Cegah Stunting DPD RI, Komisi E DPRD Jateng dan Pertamina Berikan Bantuan Sembako Warga Mandiraja

Dalam upaya mengurangi stunting DPD RI, Komisi E DPRD Jateng dan Pertamina memberikan bantuan sembako kepada warga Mandiraja, Banjarnegara. (FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Dalam upaya mencegah stunting di wilayah Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjanegara, DPD RI, Komisi E DPRD Jateng dan Pertamina melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan sembako warga Mandiraja.

Kegiatan dilaksanakan di aula balai Desa Purwasaba, Mandiraja dihadiri oleh Hj Sri Ruwiyati SE MM sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah mewakili Casytha Arriwi Kathmandu SE M Fin, DPD RI yang juga sebagai ketua KNPI Jawa Tengah dan Wahdju DJatmika Al BS SE, Ketua PA GMNI Banjarnegara.

Kemudian dua anggota DPRD Banjarnegara Anwar ST dan Didi Sunaryo, Camat Mandiraja Anang Sutanto, Kades Purwasaba Hoho Al Kaff serta beberapa kepala desa dan 200 kader PKK/ Posyandu /masyarakat.

Untuk sosialisasi stunting, hadir dua pembicara yakni Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Prof Dr M Zen Rahfiludin SKM MKes dan Budayawan Krat Ki H Ketut Budiman ST MT. Untuk sesi dialog dipandu oleh Siwi Jatmiko dari Semarang.

Menyampaikan pesan anggota DPD RI, Hj Sri Ruwiyati SE MM meminta kepada kader kesehatan di desa untuk ikut berpartisipasi melakukan sosialisasi pola hidup sehat kepada segenap lapisan masyarakat.  

Karena mencegah atau menurunkan angka stunting tidak instan tetapi melalui proses. "Diharapkan dengan bantuan sembako dari Pertamina bersama Ibu Casytha dapat membantu warga penerima manfaat dalam pemenuhan kebutuhan sehari - hari," katanya.

Disampaikan Ruwiyati, angka stunting di Banjarnegara masih tinggi sehingga butuh perhatian serius dari semua pihak tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari masyarakat luas.

"Kodisi ini pada dasarnya sudah dipahami okeh ibu- ibu sehingga ini harus segera disikapi bersama. Baik dari sisi sanitasi, kesehatan lingkungan dan pemenuhan makanan yang seimbang," katanya.

Disamping seimbang, kita harus merawat anak dengan memberikan makanan yang sehat. Sehingga anak kita menjadi tumbuh sehat dan cerdas.

 "Pencegahan stunting tidak dapat instan tetapi dilakukan sejak dini. Bahkan bagi ibu hamil, tentu pemberitaan makanan sehat/nutrisi itu sejak anak dalam kandungan," jelas Ruwiyati.

Kemudian pemberian ASI selama enam bukan berturut. "Ini harus dilakukan, jika ingin anak - anak kita tumbuh cerdas. Inilah yang terus disosialisasikan pemerintah untuk mencegah angka stunting di Indonesia," imbuh Ruwi.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Prof Dr M Zen Rahfiludin SKM MKes merekomendasikan bahwa pola hidup sehat menjadi kunci menurunnya angka syunting. 

Pola hidup sehat jika dijabarkan, mulai dari lingkungan rumah yang sehat, air dan makanan yang dikonsumsi sehat, tidak buang sembarang, membiasakan cuci tangan, untuk mencegah masuknya kuman ke dalan tubuh kita. 

Senada disampaikan Budayawan Krat Ki H Ketut Budiman ST MT. Pola hidup sehat adalah membiasakan hidup sehat. 

Disampaikan dia, bahwa budaya akan berpengaruh kepada kondisi masyarakat. Sehingga budaya harus ditanamkan dini di rumah. "Jadikanlah rumah kita sebagai rumah budaya," papar dalang kondang ini.
 
Dan harus diingat, pencegahan stunting tidak terlepas dari budaya. Sehingga manakala budaya kita kuat maka negara kita juga kuat. "Tentu saja, harus diimbangi dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi," imbuhnya. 

Dalam kesempatan ini Camat Mandiraja Anang Sutanto dan Kades Purwasaba Hoho Al Kaff menyampaikan terima kasih kepada Pertamina, Komisi E DPRD Provinsi Jateng dan DPD RI utusan Jawa Tengah telah memperhatikan warga Mandiraja dalam upaya menurunkan angka stunting. (MH)