MEMOTONEWS - Bong Cina adalah sebutan sebuah tempat pemakaman etnis Tionghoa di Nusantara. Tempat ini hampir ada di sejumlah daerah di Indonesia.
Seperti halnya di pinggiran Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjanegara Jawa Tengah.
Ada yang menarik dari Bong Cina di desa penghasil sayur- mayur ini. Tempatnya terbilang sangat luas, diperkirakan mencapai 14 Ha.
Saat ini, tempatnya memang tidak terawat, padahal banyak makam kuno, tampak relief berbahasa Cina masih tampak jelas, padahal usianya diperkirakan ratusan tahun.
Konon kawasan ini dikelola oleh pengurus yayasan Budi Mulya. Dari informasi yang dikumpulkan, sebagian lahan telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian oleh warga setempat.
Dan ada juga yang dimanfaatkan untuk pembuangan sampah. Hal ini dibenarkan oleh Ibrahim, Kades Sumberejo Kecamatan Batur Banjarnegara.
Lahan untuk pembuangan sampah, sekitar 0,5 Ha berada di lahan kosong.
"Bong Cina ini sudah ada sejak saya belum lahir, konon memang sejak jaman Belanda. Hingga kini memang tidak ada keterangan otentik terkait keberadaan Bong Cina di sini," katanya lagi.
Sekedar untuk diketahui, dilansir dari laman, arkeologijawa.kemendikbud. go id, disebutkan, Bong (Makam Cina) merupakan salah satu tinggalan arkeologis dari etnis Tionghoa di Nusantara.
Pembangunan makam harus berpatokan pada fengsui, dan umumnya ditempatkan pada bukit (tempat yang lebih tinggi) serta menghadap ke arah laut.
Untuk urusan makam, orang-orang Tionghoa tidak bisa membangunnya secara sembarangan, karena hal itu sangat berhubungan dengan keberuntungan dan keselamatan anggota keluarga yang ditinggalkan.
Begitu pula dengan hiasan yang ditempatkan pada makam.
Naga(lung), Kura-kura(gui), kuda dengan satu tanduk (lin), dan burung phoenix (feng huang) merupakan hewan-hewan cerdas yang memiliki peran penting dalam kebudayaan Tionghoa.
Simbol-simbol hewan ini sering disertakan sebagai hiasan pada makam (Ong :1996 dalam Alputila:2014).
Salah satu jenis hiasan yang juga sering terdapat pada makam Tionghoa adalah sepasang patung Chi Lin. Chi Lin adalah makhluk mitologis yang berwujud anjing namun berkepala singa.
Pada makam Tionghoa hiasan Chi Lin disertakan sebagai pembawa berkah, keselamatan, kesehatan, dan keamanan bagi anggota keluarga yang masih hidup.(MH)