MEMOTONEWS - Hamparan kolam di belakang dan samping rumah ternyata membawa keberuntungan bagi Sidi Priyanto SE asal Desa Sokayasa Banjarnegara ini.
Mantan kades dua periode yang juga sebagai pelaku jasa kontruksi ini ternyata sudah 10 tahun mengelola kolam miliknya.
"Alhamdulillah berkait ikan, ada penghasilan tambahan dan ini bisa menopang ekonomi keluarga," kata ayah dari Muhammad Ghazi, Muhammad Akhdan dan Muhammad Nabil, Minggu 22 Januari 2023.
Sidi mengaku, awal dirinya tertarik dengan beternak ikan, karena melimpahnya sumber di desanya.
"Kami kemudian menyulap halaman rumah menjadi kolam," tutur Sidi.
Awalnya lanjut dia, kolam dikelola secara konvensional, hanya mengandalkan pakan dedaunan dan sisa makanan di rumah, seperti nasi dan lain sebagainya yang mengandung karbohidrat.
"Namun perkembangan ikan cukup lama sehingga diberikan makanan tambahan pelet. Hasilnya ikan cepet besar dan tiga - empat bulan bisa panen," katanya lagi.
Kolam besar ada di belakang rumah dan depan samping rumah, tidak mati 7 - 1 ton setiap panen ikan konsumsi.
Jenis ikan dipilih favorit artinya yang mudah banyak digemari masyarakat dan penjualannya mudah. Yakni jenis mujair, gurami dan ikan koi.
"Ikan jenis koi, adalah ikan hias, kalau yang corak warnanya bagus harganya per ekor bisa tembus ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor," imbuh suami dari Ny Eriana Febrian seorang bidan desa di Sokayasa.
Diakui Sidi, harga pakan ikan memang cukup tinggi, sehingga harus melakukan inovasi pakan tambahan. "Dedaunan tetap diberikan sebagai tambahan. Jadi dibalik, kalau awalnya pakan utama dedaunan, sekarang sebagai tambahan," Sidi menambahkan.
Saat dirinya menjabat sebagai kepala desa, ia juga selaku mengajak kepada warganya untuk beternak ikan, mengingat sumber air yang bagus di desanya. (MH)