MEMOTONEWS - Pengurus PGRI Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Kamis (2/2/2023) melakukan peletakan baru pertama pembangunan rumah Ny Sawiem, seorang tenaga kebersihan sekolah asal Desa Somawangi, Mandiraja.
Peletakan batu pertama dilakukan PJ Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH didampingi Sekda Banjarnegara Drs Indarto dan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, Teguh handoko, S.Sos .
Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara, Drs. Noor Tamami MPd mengatakan, PGRI bekerjasama dengan BAZNAS dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, mengadakan kegiatan bedah rumah bagi anggotanya.
Program ini diperuntukan bagi anggota yang rumahnya masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH).
Sedikitnya 16 anggota PGRI menerima bantuan program bedah rumah. Dari 16 orang penerima manfaat, terdiri dari guru honorer serta tenaga kependidikan dan tenaga kebersihan yang mengabdi di sekolah- sekolah di Banjarnegara.
Sedang sumber dana kegiatan ini berasal dari partisipasi dari teman- teman guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi.
"Dana tersebut dikumpulkan secara sukarela guna mendukung kegiatan bedah rumah, PGRI,” kata Noor Tamami.
Penerima manfaat Bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kata Noor tersebar di beberapa kecamatan dengan sasaran guru atau anggota kependidikan yang rumahnya tidak layak huni.
Kegiatan bhakti sosial ini merupakan wujud kepedulian PGRI terhadap anggotanya.
"Sinergi positif PGRI dengan Dindikpora dan BAZNAS dalam proyek kebaikan ini kiranya dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memupuk kebaikan dan kepedulian,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos dalam laporannya mengatakan bahwa kolobarasi kegiatan bhakti sosial ini tidak hanya berupa kegiatan bedah rumah.
Tetapi bantuan juga diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan biaya pengobatan, 690 orang guru honorer yang mengabdi di sekolah negeri, dan 876 siswa SD dan SMP yang kurang mampu. (MH)