74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Sungai Serayu Keruh, Ini Dampak Bagi PDAM Tirta Satria dan Pos Intake Pegalongan Banyumas

Sungai Serayu kembali keruh sehingga berdampak pada pasokan air PDAM Tirta Satria dan Pos Intake Pegalongan Banyumas. (FOTO: Dok Fortasi Banyumas)

MEMOTONEWS - Air PDAM Tirta Satria dan Pos Intake Pagalongan Banyumas terdampak akibat Sungai Serayu kembali keruh pada Jumat pagi (31/3/2023).

Demikian disampaikan pemerhati sungai dan aktivis lingkungan asal Banyumas Eddy Wahono, melalui releasenya hari ini.
Eddy Wahono mengaku prihatin dengan kondisi Sungai Serayu akhir akhir ini. Ia mengharapkan pihak terkait untuk dapat segera mencari sumber penyebab kekeruhan yang terjadi.

Disampaikan Eddy, ada beberapa hal yang dapat menjadi sumber masalah keruhnya air Sungai Serayu seperti adanya kegiatan pencucian pasir putih yang limbahnya juga masuk ke Sungai Sapi adalah ordo satu Sungai Serayu.

Kerusakan daerah resapan karena alih fungsi lahan kata Eddy Wahono akan terlihat pada saat hujan dengan intensitas tinggi membawa guguran lumpur masuk ke sungai.
Eddy juga mengharapkan agar pihak PT PLN Indonesia Power Mrica Power Generation Unit untuk melakukan pengerukan sedimen dan memindahkan pada area diluar waduk.

Dan segera dapat dilakukan pengecekan dampak pengendapan lumpur di hilir akibat flushing

Dihubungi Eddy melalui telpon Ade Tatang Mulyana Manager Enginering PT PLN Indonesia Power Mrica Power Generation Unit, mengaku terkejut dengan kenaikkan kekeruhan di Sungai Serayu.

Karena pihaknya melakukan flushing kemarin, Kamis 30 Maret 2023 pada pukul 13.00 secara terkontrol selama 30 menit dengan debit air sebesar 484 m3 per detik dimana pada 5 menit pertama biasanya akan menggelontorkan 30 sd 50 persen lumpur dan 25 menit berikutnya kandungan lumpur hanya 5% saja.

Sehingga diharapkan tidak mempengaruhi kwalitas air sungai.
Secara logika bila terjadi kekeruhan akibat flushing akan berdampak di hilir 6 sampai 8 jam setelahnya.

Metode Flushing yang dilaksanakan oleh PT PLN Indonesia Power Mrica Power Generation Unit ada dua yakni Metode Flushing time based pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi dilakukan satu kali dalam satu minggu, dan pada musim kemarau satu kali dalam satu bulan.

Metode ke dua adalah Flushing berbasis kondisi (Condition Based) yakni flushing akan dilakukan tergantung pada kondisi ketinggian level sedimen didepan intake.

Sementara Direktur Teknik PDAM Tirta Satria, Wipi membenarkan adanya kenaikkan kekeruhan air sungai Serayu pada hari jumat pagi tanggal 31 Maret jam 6 pagi. 

Tercatat tingkat kekeruhan sebesar 5.800 dan naik menjadi 5.900 pada jam 13.00 siang hari di Pos Intake PDAM Kaliori yang juga berdampak pada Pos Intake Pegalongan.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pengurangan produksi dikarenakan kondisi air tidak memenuhi persyaratan untuk diolah.

Hal ini tentu akan berpengaruh pada penyediaan air minum yang dikelola melalui Intake Kaliori sebanyak 6.000 pelanggan. 

Sedang intake Pegalongan akan berdampak pada 12.000 pelanggan di daerah Purwokerto bagian selatan, untuk mencapai batas normal pelayanan belum dapat dipastikan karena tergantung pada kondisi kekeruhan Sungai Serayu. (*)