74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Begini Kata Warga Tentang Mbah Slamet, Dukun Pembunuh Belasan Tamunya, Dia Sering Kedatangan Tamu Dari luar kota

Warga penasaran ingin tahu Rumah tersangka. (Foto: Tangkapan layar video amatir)

MEMOTONEWS - Polres Banjanegara terus mengembangkan kasus pembunuhan berantai yang diduga di lakukan dukun penggandaan uang, Tohari alias Mbah Slamet warga Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.

Seperi diketahui, Polisi dan petugas gabungan melakukan penggalian makam yang berada dipinggiran hutan atau kawasan kebon sayuran milik tersangka dan saudaranya. Tidak jauh dari penemuan korban pertama, polisi kembali menemukan 10 mayat korban sepanjang hari sepagi hingga sore hari, Senin 3 April 2024 dan pada hari ini, Selasa (4/4/2023) bertambah 2 orang, sehingga total 12 jenazah.

Tampak, banyak jenazah sudah tidak utuh lagi, ada juga korban perempuan yang dikuburkan dalam satu lubang. Bahkan ada juga yang tinggal tulang belulang.

Ini artinya mereka dikuburkan dalam waktu lama. Sementara informasi dari Bidhumas Polda Jateng menyebutkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng diterjunkan untuk mengidentifikasi korban.
Sementara hilangnya PO (53) pria asal Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kunci terbongkarnya kekejaman Tohari (45) sang dukun dalam membunuh para korbannya. 

Korban PO sempat mengirimkan pesan terakhir kepada sang anak yang menjadi petunjuk utama terbongkarnya kasus ini.

Kemudian pada 20 Maret 2023 korban datang sedirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara dengan menggunakan Mobil Wulinging warna Hitam.

Setelah sampai, pada hari tanggal 23 Maret 2023 korban terus menghubungi anaknya yang lain bernama SL melalui pesan WhatApp yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya.

"Pada saat itu korban chat kepada anaknya melalui yang isinya 'ini di rumahnya pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," ucap Kapolres.

Tohari Sering Ada Tamu Bermobil.

Sejumlah warga di Balun menyampaikan, rumah Tohari sering kedatangan tamu bermobil. Kebanyakan dari luar kota. 

Warga mengaku heran, sering ada mobil mewah datang namun warga sekitar tidak mengetahui kegiatan selama ini.

Warga hanya mengetahui jjka Tohari sebagai seorang dukun. Warga Balun mengaku sama sekali tidak menduga Tohari sebagai dukun penggandaan uang yang telah membunuh para tamunya. 

Sementara istri Slamet Tohari, Sanem, mengaku tidak mengetahui aksi yang dilakukan suaminya tersebut.
Ia tidak membantah jika sering ada tamu datang ke rumah.

Namun lagi lagi ia mengaku tidak tahu apa kepentingan tamu suaminya tersebut. Diketahui dari 12 jenazah, sudah dilakukan otopsi, nanun baru satu yang teridentifikasi yakni korban Po asal Sukabumi. Dan jenazahnya sudah diambil kuarganya.

Kepolisian masih terus mencari tahu siapa korban yang temukan tim gabungan selama ini. Mengingat tidak ditemui identitas korban.

Dari pengakuan tersangka ia tidak pernah ingat nama para tamunya Namun ingat nama asalnya yakni berasal dari Tasikmalaya, Palembang, Jogja, dan Jakarta. Untuk Tasikmalaya ada 2 korban.

Baru satu jenazah korban Mbah Slamet yang sudah diambil oleh keluarganya, yakni korban berinisial Po (Paryanto) asal Sukabumi. (MH)