74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Belajar Wirausaha, SMAN 1 Rembang Hadirkan CEO Kampung Marketer

Menyemarakan Hardiknas 2023, SMAN 1 Rembang mengadakan pameran Pendidikan bertajuk edu fair dengan tema “Rise of endemic". (FOTO: Dok Heni P)

MEMOTONEWS - Menyemarakan hari Pendidikan Nasional tahun 2023, SMAN 1 Rembang mengadakan pameran Pendidikan bertajuk edu fair dengan tema “Rise of endemic”. 

Kegiatan ini berupa pameran stand setiap kelas yang berisi beragam produk seni kerajinan dan kuliner, talk show bertema wirausaha, serta penampilan seni tari, olah vocal, puisi dan drama. 

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Rabu-Jumat (3-5/5/2023), di fokuskan di GOR SMAN 1 Rembang.   

Hari ini, Jumat (5/5/2023) diadakan talk show wirausaha yang menghadirkan CEO Kampung Marketer Nofi Bayu Darmawan. 

Dalam release yang diterima MEMOTONEWS disampaikan, Nofi sukses membawa kampungnya menjadi kampung marketer dengan omzet ratusan juta per bulan. 

Menurutnya, kunci untuk bisa menjadi wirausaha yang kompetitif yakni menghadirkan produk baik itu barang atau jasa yang mampu mengatasi masalah konsumen. 

"Selain itu, kita juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada", imbuhnya.

Turut hadir sebagai narasumber yakni Fadlan Trimas Ajun, adik kandung Nofi Bayu Darmawan, yang merupakan pengusaha muda dan alumni SMAN 1 Rembang tahun 2017. 

Ia menceritakan pengalamannya menjadi wirausahawan yang sudah dimulai sejak bangku MTS. "Bahkan saat di SMA, saya tak jarang saat pelajaran, curi-curi kesempatan untuk membalas pesanan dari customer," akunya.

 Di usianya yang baru 23 tahun, kini ia mempunyai 80 orang karyawan, dan sudah mampu membangun rumah serta memiliki aset beberapa pekarangan tanah. 

Sebelumnya, di hari pertama juga diadakan talk show wirausaha yang menghadirkan narasumber dari dinas koperasi dan UMKM, dan pelaku UMKM pemilik batik Dwi Putro.

Keduanya sharing pengalaman bagiamana tips mengelola usaha, mulai dari perijinan hingga pemasaran.

Menurut Feriati R, Kepala SMAN 1 Rembang, kegiatan edu fair tahun ini yang digabung dengan P5 (proyek penguatan profil pelajar Pancasila) tema wirausaha bertujuan memberikan wadah praktik berwirausaha bagi siswa. 

"Setiap kelas merencanakan produk yang akan dijual, lalu menawarkannya di stand kelas kepada pengunjung. Untuk menarik konsumen, mereka menampilkan beragam seni pertunjukan, dan mempromosikannya lewat media sosial ke keluarga, tetangga dan lingkungan di sekitarnya," ungkapnya.  

Setiap hari, setelah kegiatan Edu fair selesai, setiap kelas beramai-ramai menghitung bersama hasil dan keuntungan yang didapat.

“Alhamdulillah, selama dua hari edu fair semua dagangan ludes terjual. Hari pertama, kami dapat Rp 600.000 dengan keuntungan sekitar 200.000. Sedangkan di hari kedua, kami dapat Rp 500.000 dengan keuntungan sekitar Rp 150.000”, tutur Safariani, Siswa Kelas XF. (*)