MEMOTONEWS - Mendaki gunung, ternyata tidak sembarang orang bisa melakukannya sobat. Butuh keberanian dan cermat melihat situasi alam sekitar kita.
Mendaki bagi penghoby memang menjadi daya tarik bahkan dianggapnya sebagai wisata andrenalin yang tiada duanya.
Barangkali hal inilah yang menarik bagi kebanyak kawula muda menjajal olah raga ekstrim ini.
Ada sekekumit cerita dari Deskart Setyo Jatmiko, seorang PNS di Pemkab Banyumas. Dia termasuk penghoby daki gunung.
Pria bersuara lembut ini dikenal pemberani, bahkan malam hari sering ndaki Gunung Slamet.
Seperti disampaikan seorang reporter Banyumas, ada tips aman mendaki gunung seperti disampaikan putra mantan Sekda Banyumas Kaboel.
"Ingat kalau mendaki gunung jangan sendirian. Minimal dua orang," begitu pesannya.
Ada pengalaman menarik, saat ditanya keganjilan alam semesta atau peristiwa yanga aneh - aneh di gunung?.
Kabag Umum Pemda Banyumas ini menggelengkan kepalanya. Namun ia sedikit berbagi cerita, kisah temannya temannya yang pernah mengalami keanehan saat berada di tengah hutan.
Suatu ketika, saat temannya duduk di sebuah kayu, tiba - tiba merasa seperti geser sendiri. Tentu ini menjadi pengalaman yang tak bisa dilupakan. "Ini kejdian di pos satu, "tuturnya.
Satu lagi, saat duduk dikegelapan makan, tiba - tiba ada sorot mobil sekitar tiga meter. Deskart hanya diam memandang sorot lampu mobil itu.
"Padahal saat pagi hari, ternyata di depan, adalah jurang yang yang sangat lebar dan dalan," imbuhnya seraya menyinggung soal Telaga Sunyi yang pernah menelan korban jiwa.
Ia juga menyampaikan, bahwa harus ada keseimbangan antara Yin dan Yang. (*)
Cacatan : Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain.
