MEMOTONEWS - Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul.
Sebagai tindak lanjut Pasca Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) bagi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Guru Komite Pembelajaran PSP Angkatan 3, SD Negeri 1 Mandraka Wetan Gelar In Haose Trainning (IHT).
Kepala SD Negeri 1 Mandiraja Wetan (Mawesa), Janto S.Pd menjelaskan kegiatan In House Trainning (IHT) Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan 3 SD Negeri 1 Mandiraja Wetan dilaksanakan pada tanggal 10 s.d 15 Juli 2023 bertempat di SD Negeri 1 Mandiraja Wetan diikuti seluruh guru dan tenaga kependidikan sebanyak 8 peserta.
Lebih lanjut disampaikan, tujuan kegiatan adalah agara peserta dapat memahami, menganalisis, dan menyusun kerangka kurikulum operasional di satuan pendidikan antara lain, visi, misi, tujuan satuan pendidikan, menurunkan capaian pembelajaran (CP) menjadi tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP), menyusun perangkat ajar (modul ajar, dan perangkat lainnya), serta pengorganisasian pembelajaran.
“Selain itu juga diharapakan peserta memahami perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan memodifikasi contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta mengetahui kegunaan dan perkembangan platform teknologi prioritas yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka,”kata Janto.
“Program Sekolah Penggerak (PSP) akan mengakselerasi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran. SD Negeri 1 Mandiraja Wetan (Mawesa) merupakan salah satu sekolah piloting yang mengimplementasikan Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 3 bersama 9 sekolah tingkat sekolah dasar baik negeri maupun swasta di Kabupaten Banjarnegara,” jelas Janto.
Pengawas Sekolah Korwilcamdikpora Kecamatan Mandiraja Supriadi, S.Pd dalam sambutannya mengatakan Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
“Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, diantaranya Pendampingan konsultatif dan asimetris 3 tahun ajaran dan selanjutnya sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri; Penguatan SDM Sekolah; Pembelajaran dengan paradigma baru; Perencanaan Berbasis Data dan Digitalisasi sekolah. Sekolah Penggerak adalah bagian dari ekosistem pendidikan, di jangka panjang semua sekolah akan menjadi Sekolah Penggerak,” kata Supriadi.
Salah satu peserta guru Kelana Anggun Sasmita, S.Pd, senangn dan tetap semangat mengikiti kegiatan.
“Tetap semangat meskipun IHT Program Sekolah Penggerak dilaksanakan di hari libur sekolah dan berlangsung secara marathon selama 6 hari," katanya.
"Semua tetap antusias mengikuti kegiatan untuk menghadapi tahun ajaran baru 2023/2024, dengan pembelajaran baru yang berdiferensiasi serta bersiap diri untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," sambung Kelana Anggun Sasmita.(MH)