74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Unsoed Purwokerto Segera Tanam Bibit Kopi dan Kelapa Bantuan BPSI TRI Kementerian Pertanian

Bibit kelapa BPSI TRI Kementerian Pertanian. (FOTO: Dok Unsoed Purwokerto)

MEMOTONEWS - Unsoed Purwokerto akan segera menanam 7000 pohon kopi dan 700 bibit kelapa bantuan BPSI TRI Kementerian Pertanian di lahan hutan Karangjengkol Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.

Nantinya tanaman ini akan ditangani oleh BPU UNSOED sehingga dapat bermanfaat dan dikelola sebagai unit bisnis.

“Disamping sebagai pemasukan/ RGU bagi UNSOED, tanaman-tanaman ini nantinya dapat dijadikan sebagai penelitian dan juga edukasi,” jelas Wakil Rektor Bidang perencanaan, Kerja Sama dan Humas / WR IV, Dr Sos Waluyo Handoko SIP MSc.

Disampaikan, bahwa bantuan bibir tersebut merupakan kerja sama penting yang terjalin antara Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dengan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI-TRI) Kementerian Pertanian.

Untuk diketahui, sebelumnya delegasi UNSOED yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang perencanaan, Kerja Sama dan Humas / WR IV Dr Sos Waluyo Handoko SIP MSc, Kepala Badan Pelayanan Umum (BPU) Dr Adi Indrayanto SE MSc serta Sumitro Budi, Sub Koordinator Layanan Kerja Sama diterima Kepala BPSI TRI Dr Tedy Dirhamsyah SP MAB di Kantor BPSI TRI Parungkuda, Sukabumi pada tanggal 16 Agustus 2023. 

Pertemuan kedua belah pihak berlangsung dengan penuh keramahan dan kehangatan. Dr Tedy Dirhamsyah SP MAB, yang juga merupakan alumni dari Fakultas Pertanian UNSOED, menyampaikan bahwa tugas pokok BPSI-TRI adalah pengujian standar instrumen pertanian, serta penyediaan benih unggul berkualitas dan bersertifikasi. 

Komoditas utamanya adalah tanaman industri (karet) dan penyegar (kakao, kopi dan teh). Menempati lahan seluas kurang lebih 159 ha yang dikelola dibawah BPSI TRI.

Tercatat saat ini ada 774 varietas/jenis kopi, kakao, karet dan teh dimana 245 diantaranya adalah varietas kopi dan 40 jenis karet. Di lahan tersebut terdapat jenis kebun produksi dan kebun koleksi. 

“Adapun untuk jenis kopi terbanyak yang ada sebagian besar adalah kopi robusta, liberica yang tumbuh di 480-492 mdpl, serta arabica serta yang dapat tumbuh secara maksimal di atas 800 mdpl. 

"Tanaman lain yang terdapat di lahan tersebut antara lain kelapa, kayu manis dan kemiri sunan,” ungkapnya.

Dr. Tedy juga menyampaikan, bahwa ada beberapa inovasi teknologi yang telah dikembangkan seperti pengembangan teknologi tanaman kopi.

Yakni teknologi proses Binturong yang didapat dari fermentasi saliva artificial yang dilakukan di laboratorium dengan mengambil saliva sejenis binatang Binturong asal Sulawesi Selatan.

“Disamping pengembangan CPO sebagai biodisel dengan nama B100, kemiri sunan juga sudah dikembangan dengan teknologi menjadi penghasil biodiesel yang dapat menjadi solusi energi untuk masa depan,” jelasnya. 

Dalam kesempatan tersebut Unsoed Purwokerto yang diwakili oleh Bidang perencanaan, Kerja Sama dan Humas / WR IV Dr. Sos Waluyo Handoko SIP MSc menerima pemberian bibit kopi arabica secara gratis sebanyak 7000 buah yang akan dikirim dalam dua tahap. 

Pemberian bibit kopi arabica dan kelapa dilakukan secara simbolis oleh Dr Tedy Dirhamsyah SP MAB kepada WR IV.

Tahap pertama 4500 bibit akan langsung dikirim dan sisanya akan dikirim pada tahap ke dua. Bibit yang lain yang akan dikirimkan adalah bibit kelapa sebanyak 700 bibit. Demikian dilaporkan dari Unsoed Purwokerto.(*)