74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Mengenal Desa Sawal Sigaluh Banjarnegara, Sentra Buah Salak dan Durian

Subur, Sekdes Sawal Sigaluh Banjarnegara. (FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Desa Sawal di Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara, merupakan daerah pegunungan. Desa berpenduduk sekitar 2.700 jiwa ini dikenal sebagai sentra buah - buahan.

Setidaknya ada empat jenis buah yang menonjol disini yakni salak, durian, manggis dan duku. Satu lagi yang bari dikembangkan adalah alpukat.
Namun dari empat jenis, yang menjadi favorit atau menjadi andalah untuk menopang kehidupan sehari - hari warga adalah buah salak. 

Hasil panen buah salak saat ini sekitar 40 ton /hari dari luas lahan lebih kurang 100 hektare. Perhitungan kasar ini bedasarkan data dari enam pengepul buah yang ada di Desa Sawal.

Ada kemungkinan lebih karena banyak petani yang langsung mengirim ke konsumen di luar kota. Buah salak Sawal sebagian besar dikirim ke Bandung, Jakarta, Sumatera dan Kalimantan.
Yang kedua, adalah buah durian. Buah bergerigi ini menduduki peringkat ke dua setelah buah salak karena kuantitas saat musim panen seperti saat ini.

Pada saat panen raya Buah durian, maka jutaan butir buah durian keluar dari desa ini. Buah ini dikirim ke sejumlah lapak lokal yang ada di Kota Banjarnegara.

Ada yang perlu anda ketahui, durian lokal Desa Sawal memiliki beragam rasa, seperti manis, manis pahit bahkan ada yang rasa susu. Warnanya dan bentuk juga beraneka macam, putih, kuning, oranye. Bentuk dari bulat, lonjong, besar hingga kecil ada disini.
Kisam, salah seorang petani dan pengepul buah durian menuturkan, untuk ukuran durian lokal Sawal ada yang jumbo dan mini.

"Memang sebagian besar warna isi durian lokal Sawal itu pucat, ada kesan kurang menggairahkan, tapi rasanya istimewa tidak kalah dengan durian ternama yang ada saat ini," katanya.

Namun durian lokal Sawal juga ada yang mirip dengan durian musanking. Warnanya kuning dan rasanya manis dan legit serta harum yang menyengat.

Senada juga disampaikan Marno dan Marmo, keduanya adalah penebas buah dan pemilih pohon durian. "Ini durian lokal yang baru saya petik. Beratnya sekitar 2,5 - 3 kg. Buah ini isinya kuning dan rasanya manis," kata Marno, Kamis 30/11/2023.

Buah ini harganya kisaran 25.000 - 50.000/butir, tergantung besar kecil buahnya. "Kami juga memiliki pohon durian yang rasanya manis pahit. Dan pada Desember mulai panen," imbuh Marno.

Sekdes Sawal, Subur menyampaikan jika kawasan desanya sebagian besar adalah perbukitan cukup ekstrim. "Ya karena daerah pegunungan. Sebagian besar warganya hidup sebagai petani buah salak," ujarnya.

Untuk tanaman buah lain, seperti durian, hampir semua warga memiliki pohon durian. Biasanya menjadi pohon durian berada di sela sela kebun salak.

Hal senada juga diperjelas Kades Sawal Slamet Santoso. Buah salak potensi utama dan durian serta yang lain penunjang. 

"Sekarang memang harga buah salak sedang anjlok hingga Rp 10.000/kg dari sebelumnya mencapai Rp 2.500/kg. Tapi buah durian mulai panen, sehingga ini sangat membantu perekonomian warga," ujar Slamet.

Slamet Santoso juga tengah merancang untuk melakukan kegiatan untuk mendongkrak harga durian lokal Desa Sawal, diantaranya kontes durian lokal.

"Ya kita sedang mempersiapkan, semua ini untuk mendongkrak harga durian lokal Sawal yang dari sisi rasa tidak kalah dengan durian yang sudah terkenal saat ini," jelasnya.

Sementara Hanung salah seorang tokoh masyarakat yang penggiat buah durian lokal menyebutkan, durian lokal Sawal perlu nama paten.

"Kita sedang melakukan identifikasi terhadap durian super yang ada di Desa Sawal. Nanti durian inilah yang kemudian diberi nama dan dipatenkan," jelas Hanung.

Ia berharap dari identifikasi akan ditemukan duren lokal Sawal dengan spesifikasi yang jelas. Ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak, utamanya stakeholder di Desa Sawal Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. (MH)