MEMOTONEWS - Ormas Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI) menggelar Tumpengan atau Kenduren usai berakhirnya gelaran Program Organisasi Penggerak (POP), kemarin.
Untuk diketahui gelaran Program Organisasi Penggerak (POP) tersebut dilaksanakan YSMI dengan pelaksanaan Simposium POP pekan lalu di Jakarta.
Sebagai bentuk rasa sukur karena telah menyelesaikan program yang berjalan sejak tahun 2021 itu, Pengurus YSMI semalam, Kamis (30/11/2023) menggelar selamatan.
"Tasyakuran atau Tumpengan Kenduren dengan acara sajian makan tumpeng dan duren di Sekretariat YSMI, jalan Batur Gedhe, Petambakan, Madukara, Banjarnegara.
Sesuai dengan tema lokalitas yang konsisten mereka usung dalam POP, acara betul-betul menyesuaikan kearifan lokal dengan sajian tumpeng dan durian karena Banjarnegara saat ini tengah panen raya durian.
Ketua Umum YSMI Heni Purwono mengungkapkan, timnya telah bekerja luar biasa selama tiga tahun melatih 60 kepala sekolah dan guru dari 20 sekolah sasaran, sehingga hal ini patut dirayakan.
"Apa lagi saat awal program ini, pandemi sedang tinggi-tingginya, kami harus tetap berjalan. Hasil belajar para guru juga luar biasa karya media pembelajarannya dan diaplikasikan ke siswa juga sangat berdampak. Buktinya hasil Asesmen Kompetensi Minimim siswa di 20 sekolah sasaran kami ada peningkatan signifikan selama tiga tahun berjalan," jelas Heni.
Ke depan, tambah Heni, pihaknya ingin agar intervensi yang dilakukan oleh YSMI dapat diperluas sasaran sekolah maupun jenjangnya.
"Kami berharap ada dukungan nyata Pemkab dalam hal ini Dindikpora Banjarnegara, karena POP merupakan satu diantara tiga program prioritas Kemendikbudristek selain Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak. Semoga ada program peningkatan mutu guru dan kepala sekolah sasaran POP atau yang sejenisnya dari Dindikpora sebagaimana program mereka terhadap para alumni Guru Penggerak," harap Heni.
Pembina YSMI Slamet Sugiyanto menyambut baik apa yang telah dilaksanakan oleh YSMI. Menurutnya, YSMI telah memberikan sumbangan yang sangat besar untuk peningkatan potensi lokal dalam pembelajaran.
"Kita juga dipuji oleh Kemendikbudristek sehingga kemarin terpilih untuk memberikan paparan praktik baik YSMI pada Simposium POP, dan juga karena kita termasuk Ormas yang paling serius memberikan pendampingan kepada para guru sasaran. Kami ucapkan terimakasih kepada semua stakeholder yang terlibat dalam program ini," ujar Kepala SDN 1 Ampelsari itu.
Salah satu guru sasaran POP dari SMPN 1 Sigaluh Sugiarto juga mengaku sangat mendapat manfaat dari POP. "Saya tidak dari tahun pertama mengikuti POP, namun teman saya Pak Lilik yang ikut POP sejak awal betul-betul mengimbaskan ilmu yang didapat di POP ini kepada saya. Dan sangat menunjang sekali untuk saya dalam pembelajaran di kelas dan juga ketika saya menjadi Calon Guru Penggerak. Program ini sangat baik dan perlu dilanjutkan," jelas Sugiarto.