MEMOTONEWS - Gelombang aksi demontrasi menolak penundaan Pilkades terjadi di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, sejak Kamis hingga Jumat (22 - 23/2/2023).
Bahkan pada Jumat (23/2/2024) sempat terjadi kericuhan lantaran tidak puas terhadap jawaban Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH.
Seperti diketahui, aksi demo ini dipicu terbitnya surat penundaan pelaksanaan Pilkades 21 Pebruari 2024 laku. Padahal Pilkades serentak 57 desa di Kabupaten Banjarnegara sesuai rencana akan digelar pada tanggal 5 Maret 2024.
Namun tiba - tiba terbit surat penundaan melalui Surat Edaran Bupati ini berdasar pada surat dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri 100.3.5.5/0822/ BPD tanggal 20 Februari 2024.
Hal inilah yang menimbulkan masalah, karena calon kepala desa tentu sudah mengeluarkan biasa tidak sedikit selama persiapan beberapa bulan terakhir ini.
Disamping sudah banyak mengeluarkan biaya, mereka juga sudah cape karena kurang istirahat lantaran harus melakukan sosialisasi dan menjamu tamu yang datang ke rumah.
Masa Kecewa
Menuju pantauan Memotonews, massa yang jumlahnya ribuan mendatangi kantor Bupati sejak pukul 09.00 WIB. Mereka melakukan orasi yang intinya menolak penundaan Pilkades.
Massa juga menuntut untuk bertemu Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto. Warga meminta Pj bertanggung jawab atas surat penjadwalan Pilkades tersebut.
Kemudian perwakilan dari calon kades melakukan pertemuan dengan utusan Pj Bupati Banjarnegara di gedung Sasana Bakti . Namun tidak membuahkan hasil.
Pj menjelaskan, jika penundaan Pilkades bukan menjadi kewenangan dirinya melainkan instruksi dari pusat (Mendagri)
Karena hari itu tidak ada titik temu, massa yang sudah menunggu di luar pagar pendapat menjadi marah dan meminta ketemu langsung dengan Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto.
Massa yang sudah terlihat emosi kemudian memaksa masuk ke pendapa untuk ketemu Pj Bupati Banjarnegara.
Diminta Bersabar
Sembari melakukan orasi sejumlah perwakilan kepala desa akhirnya tidak mampu membendung gejolak warga di luar pintu gerbang yang dijaga ketat oleh kepolisian.
Namun akhirnya warga berhasil merangsek menuju ke Pendapa Dipayuda Adigraha. Warga dengan lantang terus menyuarakan Pilkades serentak 5 Maret 2024 harga mati.
Dengan penjagaan ketat Polisi dan TNI, Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH akhirnya menemui para pendemo.
Namun Pj tidak memberikan keputusan terkait permintaan warga. Karena penundaan itu dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah menteri dalam negeri (Mendagri)
Warga diminta pj bupati untuk bersabar karena pihaknya akan menemui Kemendagri di Jakarta.
Pj Bupati juga berjanji akan menyampaikan hasilnya kepada seluruh lapisan masyarakat terutama 57 desa yang akan melakukan Pilkades serentak.
Warga yang sudah emosi kemudian ricuh, sementara Pj Bupati kemudian masuk rumah dinas dengan dijaga aparat keamanan dari Polres dan Kodim 0704 Banjarnegara.
Sejumlah demonstran akhirnya membubarkan diri pada Jumat sore. Mereka tampak kecewa dan menyampaikan bahwa Pilkades 5 Maret 2024 adalah harga mati. (MH)