MEMOTONEWS - Pernah melihat keunikan mainan kepompong?. Ya ini salah satu mainan yang pernah booming beberapa tahun yang silam. Kepompong adalah jenis satwa yang hidup di pantai atau air payau.
Binatang ini memiliki kebiasaan yang unik, merayap sepanjang malam. Jika ada musuh yang berusaha mendekati, maka tubuh mungilnya akan bersembungi dirumahnya atau cangkangnya.
Binatang ini juga memiliki warga yang beragam, maka tak jika mainan kepongpong banyak disukai oleh anak - anak.
Namun seiring dengan banyaknya mainan modern yang membanjiri etalase toko modern dan emperan toko, mainan kepompong perlahan tergeser dan banyak ditinggalkan anak - anak.
Pun demikian, pedagang mainan keliling masih eksis menjajakan mainan ini (kepompong Red).
Sebut Agus, dadang dan masih banyak lainnya. Agus (45) asal Desa Karangjati Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara tidak pernah ketinggalan menjajakan mainan kepompong dimanapun berjualan.
Agus tidak pernah patah arang, walaupun mainan kepompong sudah tergerus zaman now yang serba praktis.
Pangsa pasar nainan kepompong adalah anak - anak, sehingga Agus menjajakan mainannya di sekolah - sekolah dasar.
Setiap hari Agus berusaha menyapa pelanggannya di sekolah - sekolah tersebut secara bergantian.
"Ya kadang laku, kadang tidak mas. Tapi Alhamdulillah masih bertahan hingga saat ini," ungkapnya saat ditanya wartawan.
Mebuat mainan kepompong kata Agua memang sedikit ribet. Karena kepompong adalah makluk hidup sehingga haria dibuatkan tempat dan disediakan makanan.
Selama ini kepompong dibelinya dari teman. Kemudian kelompong itu dirawat, dengan hati - hati jangan sampai ada yang mati.
"Kalau mati, ya resiko mas. Kematian sama dengan kerugian. Ya intinya kita harus sabar dan telaten," tuturnya sambil memperlihatkan rumah - rumah kelompong barunya.
Berapa harga kepompong milik Agus?. Harga Kepompong imbuh Agus bervariasi antara rp 1000 - 3000/kepompong tergantung besar kecilnya.
Sedang untuk rumah kepompong dibandrol Rp 5000 - 20.000.
"Sekarang lagi sepi mas, karena banyak sekolah libur. Ya mudah - mudahan menjekang lebaran nanti ramai mas. Tau sendiri mau lebaran kebutuhan banyak," ungkapnya lirih.
Wawan, salah seorang pemuda asal Tegal mengaku salut dengan semangat Agus seorang penjuak mainan kepompong asal Susukan ini.
"Ya semoga mainan tradisional ini tetep disukai oleh anak-anak kita. Karena bisa menjadi pembelajaran juga. Melatih mencintai sesama mahluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa," harap Wawan. (MH)