74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Pengembangan Buah Durian Sistem Top Working Jadi Alternatif Jitu Cepat Panen

MEMOTONEWS - Pengembangan buah durian dengan sistem Top Working sekarang menjadi alternatif jitu agar tanaman cepat panen dan bisa untuk mengganti pohon tua atau lama yang sudah tidak produktif.

Sistem Top working (sambung sisil) adalah salah satu cara mengembangkan jenis tanaman baru pada satu pohon yang sudah ada tanpa harus mematikan tanaman lama.

Teknik ini dapat diterapkan pada hampir semua jenis tanaman buah-buahan terutama bagi jenis tanaman berkulit (berkambium) tebal.

Seperti buah durian, mangga, alpukat dn masih banyak buah lain. Namun yang lagi ngetrend saat ini, khususnya di Banjarnegara adalah untuk pengembangan buah durian.

Karena buah durian memiliki nilai ekonomis tinggi, harganya yang cenderung stabil bahkan melangit bagi varian baru yang memiliki cita rasa terbaik dan beda dari durian sebelumnya yang sudah ada dan terkenal.

Tujuan top working adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman buah tanpa harus melakukan perombakan pada pohon.

Sistem top working pada tanaman durian di Kabupaten Banjanegara konon sudah dikembangkan cukup lama dilakukan oleh seorang petani asal Gembongan, yakni Triono.

Triono adalah anggota kelompok tani Karya Tani Bakti. Namun baru terlihat hasilnya belum lama ini. Triono mengaku memiliki satu pohon durian berusia ratusan tahun yang lokasinya tidak berada di pinggiran perkampungan warga.

Dalam sepohon, terdapat 15 varietas durian lokal unggulan dan varietas pilihan dari negara penghasil durian seperti Malaysia dan Thailand.

Dari 15 jenis sedikitnya 10 jenis sudah berbuah setiap tahunnya, diantaranya durian gimbal, combrang, starmen, manik, kuncung, warior kemudian dua jenis durian musang king dan duri hitam.

Ada juga durian lokal unggulan Sigaluh yakni simimang. "Alhamdulillah durian ini bisa dua kali panen setahun. Intinya kita harus rajin merawat pohon ini, jangan sampai kekurangan air. Pemupukan harus dilakukan berkala," jelasnya.

Triono menyebut keistimewaan sistem top working hemat bibit dan tingkat produksi lebih cepat. Teknik ini dapat diterapkan pada hampir semua jenis tanaman buah-buahan.

"Jika menanam pohon kecil, paling cepat lima tahun baru bisa berbuah, tapi dengan top working dua tahun sudah produksi," ungkapnya.

Tujuan top working adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman buah tanpa harus melakukan perombakan pada pohon.
 
Berdasarkan pengalaman dilapangan, pohon tanaman buah unggul pun semakin tua usianya semakin mengalami penurunan baik pada produksi maupun kualitas buah nya, nah teknologi top working dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas pohon durian tersebut. 

Umumnya top working ini diterapkan pada tanaman durian yang tidak produktif dan mempunyai varietas yang kurang bagus atau tanaman yang sudah berusia tua.

Bagi Triono, pengembangan dengan sistem ini sangat memudahkan kita dalam upaya peremajaan pohon durian yang sudah tua dan tidak produktif seperti telah diuraikan diatas.

Bagi Petani yang penasaran silahkan mencoba karena caranya sangat mudah, sampa halnya sambung pucuk pada tanaman muda yang biasa dilakukan pada pengembangan bibit tanaman buah. (*)