74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Lazismu Serahkan Bantuan untuk Korban Pergerakan Tanah di Pagentan Banjarnegara

MEMOTONEWS – Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah menyerahkan bantuan korban pergerakan tanah di desa Kayuares, Desa Gumingsir dan Desa Metawana, Kecamatan Pagentan Banjarnegara.

Lazismu Banjarnegara menyerahkan bantuan paket sembako sebanyak 208 yang dibagikan kepada 54 kepala keluarga terdiri dari 208 jiwa yang terkena dampak bencana pergerakan tanah beberapa waktu lalu.

Bantuan paket sembako langsung diserahkan oleh Badan Pengurus Lazismu Banjarnegara, H. Widyasmara, S.Pd, didampingi Dierktur Lazismu Banjarnegara, Tristiyanto dan diterima secara simbolis oleh Bejo Suroso selaku Kepala Desa Gumingsir yang di dampingi oleh Camat Pagentan  Erwan Adi Priyanto, S.STP dan jajaran Forkompinca Pagentan.
“Kami berharap bantuan yang kami berikan mampu meringankan beban warga yang terdampak musibah pergerakan tanah,” katanya, Sabtu (10/4/2021).

Ia menambahkan, setelah mendapat laporan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pagentan terkait kondisi warga terdampak bencana maka pihaknya merasa perlu sebagai keluarga besar Muhammadiyah untuk ikut membantu meringankan beban penderitaan mereka. 

Pentasyarufan Bantuan Sembako tersebut sebagai bentuk sikap tanggap dalam mengurangi beban yang dialami korban. 

Bejo Suroso, selaku Kepala Desa Gumingsir, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lazismu Banjarnegara dan keluarga besar Muhammadiyah yang memberikan bantuan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas bantuan yang diberikan oleh Warga Muhammadiyah di Kabupaten Banjarnegara melalui Lazismu Banjarnegara” ucapnya.

Seperti yang diketahui, bencana pergerakan tanah melanda tiga desa di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada awal Desember 2020 lalu, akibatnya sebanyak 54 rumah rusak ringan, sedang hingga berat. 

Di Desa Gumingsir. Sebanyak 50 kepala keluarga atau sekitar 158 jiwa masih bertahan di pengungsian.  Pergerakan tanah itu mengakibatkan sejumlah rumah di tiga desa itu mengalami kerusakan ringan hingga berat. 

Selain itu juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di tiga desa tersebut. Tiga ruas jalan desa rusak berat dan dua jembatan pondasinya menggantung. (*)

Pewarta : M Hamidi