Untuk mendukung program pemerintah terkait green energi, PT BPR BKK Mandiraja (Perseroda) menjalin kerjasama dengan Kusuma Energi Mentari (KEM) sebagai vendor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro melaunching Kredit Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Program ini untuk mewujudkan teknologi ramah lingkungan dan sesuai dengan program Gubernur Jawa Tengah terkait energi ramah lingkungan.
“Kita sudah mencontohkan satu cabang kami menggunakan PLTS, kami juga membuka nasabah yang ingin memasang PLTS bisa mengajukan pinjaman pada kami untuk dilakukan pemasangan oleh vendor yang sudah ada kerjasama,” kata Direktur Utama PT. BPR BKK Mandiraja (Perseroda) Dr Sri Hayati, SE MSi saat launching produk PT. BPR BKK Mandiraja (Perseroda) Kredit PLTS di Hall Hotel Central Selasa (21/12/2021).
Sri Hayati menjelaskan, dalam rangka pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan energi surya.
Kerjasama pembuatan PLTS merupakan dukungan dan mengikuti program pemerintah terutama dari gubernur Jawa Tengah.
“Ada istilah green energi kalau memasang PLTS otomatis terjadi efisiensi energi, kami sudah memberikan contoh dengan PLTS di kantor pusat dan kantor cabang kami di Wanayasa yang sudah dipasang PLTS,” lanjutnya
Masyarakat juga bisa memanfaatkan program ini, dan bagi nasabah yang tidak cukup dana bisa difasilitasi dengan kredit di PT. BPR BKK Mandiraja bekerja sama dengan vendor KME dibawah pengawasan Undip.
“Bagi masyarakat yang berminat untuk memanfaatkan PLTS Juga akan divasilitasi pemasanagannya dengan cara kredit, model kreditnya seperti biasa dan tetap dengan prinsip ke hati - hatian,” lanjutnya.
Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Dr. R.B. Sularto, SH MHum menyambut gembira dengan ditandanganinya MoU antara PT BPR BKK Mandiraja dengan sekolah pasca sarjana undip dan Kusuma Energi Mentari (KEM).
“Kami berharap kerjasama ini akan meningkatkan energi terbarukan di Indonesia,” katanya.
R.B Sularto mengatakan dukungan kepada pemerintah untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.(M Hamidi)