Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong saat memberikan pengarahan kepada atletnya. (FOTO : KONIBARA)
MEMOTONEWS - Untuk menjawab keluhan - keluhan atlet berbakat Banjarnegara namun belum memiliki prestasi pada tingkat nasional dan kesulitan mendapatkan tempat kuliah yang layak bahkan gratis, Koni Banjarnegara melakukan MoU dengan berbagai universitas.
MoU yang sudah dikakukan diantaranya, dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Ngudi Waluyo Semarang, STKIP Darusallam Cilacap dan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara.
"Alhamdulillah, dengan lobi - lobi yang kami lakukan, beberapa universitas tersebut mau bekerja sama dengan program Penerimaan Mahasiswa jalur prestasi olahraga," kata Ketua Koni Banjarnegara, Nurohman Ahong, Rabu (5/1/2022).
Yakni dengan diterimanya atlet - atlet Banjarnegara untuk mengikuti kuliah. Selain itu, bagi atlet yang memiliki KIP/tidak mampu, maka akan diterima secara otomatis di universitas yang sudah bekerja sama dengan
Pada tahun 2021 atlet yang kuliah tercatat 102 tersebar diberbagai universitas yang MoU dengan Koni Banjarnegara. seperti UNY, UNS, STKIP Darusallam Cilacap, STIMIK Tunas Bangsa.
Melalui sambungan telephone, Ketua Koni Banjarrnegara, Nurohman Ahong menjelaskan, bahwa semua yang dilaksanakan tentu, sebagai kebanggaan bagi Koni Banjarnegara.
"Jadi untuk masa depan, atlet bisa tersalurkan untuk kuliah tanpa biaya. Mulai pertama masuk sampai selesai karena kami melihat pendidikan adalah sebuah hal yang sangat penting bagi atlet," katanya.
Diharapkan Ahong pada waktu muda, disamping mengorbankan jiwa dan raga untuk prestasi Banjarnegara tetapi pendidikan mereka juga terjamin.
Saat ini Atlet Banjarnegara yang mengikuti perkuliahan sebanyak 102 terbagi menjadi beberapa jurusan yakni, jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) dan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Sebagian besar mereka adalah atlet yang baru lulus dari SLTA 2020 - 2021.
Nurohman Ahong mengakui, sedikit banyak pihaknya ikut membantu pemerintah Kabupaten Banjarnegara bagaimana menuntaskan program wajib belajar. Secara tidak langsung dari 102 atlet/ mahasiswa ini memiliki kesempatan kuliah gratis.
"Ini jelas sangat mengurangi beban para orang tua. Karena jika kuliah sendiri, biaya bisa mencapai puluhan juta rupiah .Tetapi dengan program ini, mahasiswa akan dibebaskan biaya dari awal hingga lulus kuliah," imbuh Ahong.
Dalam hal ini Koni tidak membebani pemkab dengan anggaran rutin, justru Koni Banjarrnegara lebih banyak membantu Kabupaten Banjarnegara melaksanakan program pendidikan atlet.
Dijelaskan pula, kuliah dilaksanakan di Banjarnegara dengan menggunakan fasilitas pemerintah seperti lapangan tenis, GOR basket, kolam renang dan stadion.
Karena kebanyakan mereka mengambil jurusan pendidikan olahraga. Kita bekerja sama dengan pemkab, sedang dosennya dari kampus atau pelatih yang berlisensi nasional dari Banjarnegara.
Sekda Banjarnegara Drs Indarto MSi menurut Nurohman ahong juga memberikan apresiasi tentang langkah Koni dalam hal mencari terobosan pendidikan ini.
"Menurut beliau, program kuliah bagi atlet sangat membantu pemerintah dalam program kesejahteraan masyarakat melalui program pendidikan terutama Atlit prestasi," tandas Nurohman Ahong. (*)