74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Riset RSI dan Polibara Masuk Humboldt Kolleg 'Urban Partnership Melting Pot' 2022

Tim Riset RSI dan Polibara, Dr Tuswadi, drg Amalia R I, dan dr Agus Udjianto. (FOTO : Polibara)

MEMOTONEWS - Hasil penelitian periset Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, yakni, drg Amalia Rahmaniar Indrati, dr Agus Udjianto bersama peneliti Politeknik Banjarnegara (Polibara), Dr Tuswadi terseleksi dipresentasikan dalam kegiatan Konferensi berskala internasional Humboldt Kolleg 'Urban Partnership Melting Pot' 2022. 

Seperti diketahui, di masa pandemi Covid -19, kegiatan yang biasanya dilaksanakan secara luring (tatap muka), untuk tahun ini diselenggarakan secara daring (on-line). 

Urban Partnership Melting Pot merupakan bagian dari kerja sama Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dengan Humboldt Kolleg yang bertujuan memperkuat jaringan kerja sama profesional di tingkat regional antar alumni (Humboldtians).

Sekaligus memperkenalkan serta meningkatkan minat dan semangat peneliti muda terhadap program Alexander von Humboldt Foundation (AvH). 

Yayasan ini mengedepankan visi kolaborasi antar negara dengan Jerman sebagai lokasi penelitian. Kegiatan Humboldt Kolleg diprakarsai oleh para alumni (Humboldtians) atau asosiasinya dan didukung secara finansial oleh AvH. 

Humboldt Kolleg telah diadakan di berbagai negara di luar Jerman (Amerika Serikat, Prancis, Italia, Polandia, Nigeria, Kenya, Afrika Selatan, Cina, India, dan lain-lain).

Pesertanya adalah alumni program AvH dan peneliti muda yang telah memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Tema-tema hasil penelitian yang terseleksi pada kegiatan 17-20 Januari 2022 ini meliputi Urban Growth Pattern, transformation, and resilience, Urban Mobility and Internet of Things dan Social, health, education, environment, and economic development.

Tim riset RSI dan Polibara mengetengahkan judul penelitian 'Layanan Kesehatan Berbasis Masyarakat: Best Practice Rumah Sakit Banjarnegara Menggalang Kemitraan'. 

Melalui riset ini terkuak efektifitas kemitraan RSI dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Brayan Ngamal dan The Plegia untuk membangun layanan kesehatan bagi masyarakat yang lebih luas. 

Brayan Ngamal berhomebase di depan RSI Banjarnegara telah banyak bergerak membantu masyarakat, diantaranya memberikan makanan bagi keluarga pasien di semua rumah sakit di Banjarnegara.

 Kemudian melaksanakan antar jemput pasien kurang mampu, membuka pasar gratis bagi masyarakat tidak mampu, serta pendampingan pasien yang kurang beruntung lainnya.

Para relawan di Brayan Ngamal dan The Plegia terbukti sangat masif melakukan sosialisasi dan bantuan agar akses layanan kesehatan Rumah Sakit bisa meluas hingga ke masyarakat di pelosok-pelosok khususnya di wilayah kabupaten Banjarnegara. 

Dari hasil riset yang melibatkan sedikitnya 48 pasien RSI yang telah ditolong oleh Brayan Ngamal dan The Plegia, didapatkan data sebagian besar pasien (58,3%) sangat setuju dan 41,6% pasien mengaku setuju bahwa Brayan Ngamal dan The Plegia membantu mereka berobat di RSI Banjarnegara. Sebagian besar pasien (62,5%) dan 37,5% pasien merasa lebih mudah dan efektif saat berobat di RS Islam Banjarnegara karena mendapat informasi dari para relawan.

 Berdasarkan data Rumah Sakit, lebih dari 368 pasien berobat ke RS Islam Banjarnegara karena bekerjasama dengan Brayan Ngamal dan The Plegia pada tahun 2020 – akhir 2021.

“Hasil studi kami bertiga menunjukkan potensi luar biasa kemitraan untuk membangun layanan kesehatan Rumah Sakit yang cepat, mudah, dan berkelanjutan (sustainable)," jelas Dr Tuswadi, salah satu anggota Tim Riset asal Politeknik Banjarnegara, ilmuwan pada Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

Kata Dr Tuswadi, ini bukan hanya cocok untuk lembaga layanan kesehatan swasta; yang negeri atau milik pemerintah juga bisa agar lebih banyak masyarakat yang mendapatkan akses layanan kesehatan bermutu. (M Hamidi)

(Foto dan sumber Dr Tuswadi Polibara Banjarnegara)