Kades Pekandangan Adhi Setiawan (tengah) dan uang hasil bobok Pring Pethuk (celengan) warga. Dana ini kemudian diserahkan ke pemerintah untuk bayar PBB. (FOTO : MH/Memotonews)
MEMOTONEWS - Makna Kirab Pring Pethuk Pekandangan Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak lain adalah untuk mengajak kepada segenap warga terutama pada anak - anak kita untuk gemar menabung.
Budaya menabung yang dicontohkan oleh sesepuh atau orang tua kita dulu, harus kembali diuri - uri karena disamping melatih anak untuk 'gemi' juga uangnya dapat digunakan untuk keperluan mendesak.
"Contoh saja, membayar pajak bumi bangunan (PBB) dan untuk menalangi kebutuhan mendesak lainnya. Sehingga kita tidak kebingunan jika sudah memiliki dana yang disisihkan tersebut," ungkap Kades Pekandangan, Adhi Setiawan di sela - sela kegiatan Kirab Pring Pethuk 'Mbayar PBB Sedina Lunas' di Objek Wisata Buaran Gunung Pewinihan, Minggu sore kemarin, (20/3/2022).
Seperti diketahui, warga Desa Pekandangan, Kecamatan Banjarmangu menggelar festival yang bertajuk Kirab Pring Pethuk Mbayar PBB Sedina Lunas di area Hutan Pinus Buaran, Minggu (20/3).
Ratusan warga dari 10 RT yang berada di desa tersebut berpawai memakai pakaian tradisional sambil membawa bumbung atau tabung bambu yang berisi SPPT (Surat Pemberitahuan Pajang Terutang) serta uang tabungan warga yang diperuntukan untuk membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
Kepala Desa Pekandangan, Adhi Setiawan menyampaikan festival tersebut merupakan cara warga Pekandangan dalam membayar pajak yang dibalut dengan kearifan lokal yang ada.
Lebih lanjut dia menjelaskan, cara warga menabung menggunakan bumbung untuk membayar pajak ini terinspirasi dari Mbah Tjipto dan Mbah Karyo, warga Pekandangan yang sejak dulu menyimpan SPPT, Kartu Keluarga maupun dokumen penting lainnya di dalam bumbung.
"Bahkan ada ada dokumen dari tahun 1952 di bumbung itu yang masih bisa terbaca dengan jelas tulisannya," katanya
Menurutnya, cara orang tua dulu dalam menyimpan dan merawat barang perlu dilestarikan. Oleh karena itu, melalui festival ini dia berharap kearifan lokal yang ada di Desa Pekandangan tersebut bisa tetap terjaga.
"Melalui festival ini kita juga ingin mengajak masyarakat untuk taat membayar pajak dan memotivasi generasi muda agar gemar menabung," katanya
Pada kesempatan ini, Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin memberikan apresiasi kepada pemrintah desa dan warga Pekandangan.
Dia berpendapat, kegiatan terebut sangat luar biasa, karena memantik semangat masyarakat dalam menunaikan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik, dalam hal ini membayar pajak tepat waktu.
"Ada slogan orang bijak taat pajak. Dengan digelarnya festival ini bisa dikatakan seluruh warga Pekandangan ini adalah orang yang bijak," ujarnya
Dia berkenginginan festival tersebut tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tetapi tetap berlanjut dan bisa dilaksanakan lagi di tahun-tahun yang akan datang.
"Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dan bisa menular di berbagai tempat. Aksi yang bisa mengakselerasi dan mengatasi persoalan tentang pajak perlu dibangun juga di desa-desa lain, tentunya dengan kearifan lokalnya masing-masing," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko SE. Kegiatan ini sangat inspiratif. Mudah - mudahan dapat mengetuk hati kita semua, untuk gemar menabung.
Kepala DPKAD Banjarnegara Drs Suryanto mengaku senang melihat kekompakan dan keguyuban warga Desa Pekandangan mengikuti festival Pring Pethuk'Mbayar PBB Sedina Lunas'. (MH)