MEMOTONEWS - Keberadaan 110 Calon Guru Penggerak yang sebentar lagi lulus Pendidikan Guru Penggerak menjadi hadiah Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke 192.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati, Sabtu (6/5/2023) di Joglo Taman Budaya Gunungkidul dalam acara Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak.
"Jadikan kesempatan ini sebagai ladang amal untuk memberikan imbas pembelajaran yang berkualitas di Gunungkidul. Apa lagi sebaran Guru Penggerak nya tersebar merata, hampir semua kecamatan," ujar Nunuk.
Sementara itu Bupati Gunungkidul Sunaryanta dalam sambutan kegiatan ini mengungkapkan tantangan bonus demografi memerlukan kesiapan SDM dua puluh dua tahun mendatang.
"Butuh kualitas pendidik yang tidak biasa. Kolaborasi antar komunitas diluar hal yang formal. Guru Penggerak harus menjadi katalisator ekosistem pendidikan," harap Sunaryanta.
Ia menambahkan di tengah era sosial media yang didominasi hoax menjadi sebuah tantangan membentuk pemimpin masa depan bagi para guru.
Menurutnya kepemimpinan yang baik akan ditentukan oleh 20 persen ilmu pengetahuan dan 80 persen karakter.
"Harapannya karir, kesejahteraan, jabatan akan diberikan kepada rekan-rekan yang berprestasi. Karena maju tidaknya bangsa tergantung kualitas SDM," tandasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Adi Wijaya. Ia berharap setelah digembleng enam bulan, setelah lulus Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran dan menjadi teladan.
"BBGP DIY akan memfasilitasi ruang komunitas belajar untuk dimanfaatkan paling tidak sebulan sekali untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Gunungkidul melalu program Guru Penggerak," ujar Adi.
Dalam kegiatan ini, 110 CGP dengan mengenakan aneka pakaian adat nusantara memamerkan aksi nyata hasil pembelajaran selama enam bulan.
Mereka juga memamerkan praktik baik pembelajaran, dan juga aneka atraksi budaya. (*)