74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Walaupun Pandemi Kerajinan Batok Kelapa Masih Eksis, Begini Solusinya

Pengrajin batok kelapa Kelurahan Penambongan, Purbalingga. (FOTO : Kominfo Purbalingga)

MEMOTONEWS - Walaupun terdampak pada pandemi Covid-19, UMKM pengrajin batok kelapa di Kelurahan Penambongan, Purbalingga masih tetap eksis menjalankan usahanya. Permintaan kerajinan batok kelapa masih terus mengalir dari para pembeli yang berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Jogjakarta  

Hal itu disampaikan oleh ketua paguyuban pengrajin batok kelapa Kelurahan Penambongan, Sutrisno saat di wawancarai di workhsopnya, Jum’at (25/3/2022). Untuk menjalankan usahanya Sutrisno memperkerjakan karyawan sebanyak 6 orang, yang kesemuanya laki-laki.

“Usaha yang kami jalani membuat kerajinan yang terbuat dari batok kelapa dan batangnnya, kebanyakan untuk peralatan rumah tangga. Seperti solded, tempat ulekan, ulekan, centong nasi, centong sayur, dan teman-temannya. Untuk harganya antara Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu,” katanya.

Satu bulannya menurut Sutrisno bisa mendapatkan keuntungan sekitar 4-5 juta rupiah, setelah dipotong untuk ongkos produksi dan material bahannya. Agar produksinya cepat, Sutrisno juga turun langsung membuat mal atau pola yang kemudian dipotong menggunakan table saw.

“ Semua peralatan yang ada di sini, seperti table saw, gerinda, bor duduk, sebagian merupakan bantuan dari pemerintah. Peralatan mesin ini sangat membantu kami dalam mempercepat produksi kerajinan batok kelapa,” ujarnya.   

Workshop yang ditempati bersama temen-temen pengrajin yang lain menurut Sutrisno merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Purbalingga. “ Workshop baru dua tahun yang lalu diperbaiki oleh Pemkab Purbalingga,” katanya.

“Kami sangat berterimaksih kepada Pemda Purbalingga yang telah memberikan workshop dan peralatannya,” pungkasnya. (-dy)