MEMOTONEWS - Lima hari berlalu, seolah kematian Lulut Dwi Prasetya (35) perawat satwa TRMS Serulingmas Banjarnegara masih di depan pelupuk mata.
Jika kematian sang perawat, hanya diserang kemudian dicakar dan digigit.Tapi ini sungguh gigitan mematikan, rupanya, Darma, harimau Benggala penghuni TRMS Serulingmas Banjarnegara menggigit bagian leher atau pernafasan.
Fakta luka ini seperti halnya disampaikan Direktur Perumda TRMS Serulingmas Lulut Yekti Adi saat jumpa pers dengan media, Senin lalu.
Sejumlah netizen tidak dapat menyembunyikan kengeriannya saat mengetahui kabar berita terjadinya penyerangan harimau kepada perawat yang baru saja memberikan makan.
Perbicangan terkait masalah inipun terus menggurita. Harap maklum bagi pemangku kepentingan, mengingat insiden penyerangan satwa buas ini bukan sekali ini saja.
sebelumnya, tahun 2011, seorang perawat juga mengalami nasib yang sama. Diserang saat berada di kandang. Kemudian pada tahun yang sama, hari mau benggala yang beranjak dewasa juga pernah naik ke atap dan nyaris melompat ke luar kandang.
Sehingga dari sederet kejadian diatas tentu menjadi tanya tanya besar masyarakat luas termasuk para pejabat di jajaran Pemkab Banjarnegara.
Plh Bupati Banjarnegara H Syamsudin misalnya meminta pihak pengelola untuk berbenah sehingga kejadian seperti ini tidak terulang.
Penyataan ini juga disampaikan oleh sejumlah anggota DPRD Banjarnegara. Bambang Prawoto Sutikno misalkan, meminta TRMS Serulingmas untuk tidak lagi memelihara satwa buas.
Bahkan ketua DPRD Banjarnegara, Ismawan Setya Handoko SE, saat ditanya, Rabu (20/4/2022) di sela - sela kegiatan penyerahan bantuan beras dari Ibu Puan Maharani bersama Utut Adianto, Anggota DPR RI di Aula Panti Marhaen menyampaikan, pihaknya setahun lalu mengusulkan kepada pihak pengelola untuk menyiapkan sniper.
Tapi tidak ditanggapi. "Saya setahun lalu sudah menyampaikan atau menyarankan kepada pengelola menyiapkan Sniper. Ini demi untuk keamanan jika terjadi insiden," katanya.
Hal lain yang perlu dilakukan oleh pengelola saat ini, adalah melakukan pembenahan kandang. "Saya pernah sidak, memang kandang perlu pembenahan, terutama pintu sekat. Karena masih manual," jelas Ismawan.
Dalam kesempatan ini, Ismawan menyampaikan bela sungkawa sedalam - dalamnya. Semoga keluarga korban selaku diberikan ketabahan.
Sementara sejumlah netizen banyak berkomentar sama. Mereka berpendapat sebaiknya satwa buas diganti dengan saja dengan satwa lain yang tidak berbahaya. "Harimau juga harus diberikan hak hidup, tapi sebaiknya di alam bebas bukan di kandang," katanya.
Direktur TRMS Seruling Lulut Yekti Adi menyampaikan, pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap kandang sehingga kasus penyerangan tidak kembali terulang.
Hingga saat ini petugas dari Reskrim Polres Banjarnegara masih melakukan penyelidikan untuk menguak terjadinya insiden penyerangan harimau kepada perawatnya di Taman marga satwa Serulingmas Banjarnegara.
Sebelumnya KBO Reskrim Polres Banjarnegara Ipda Saripin menyampaikan bahwa kejadian penyerangan itu bermula saat korban memberi pakan harimau pada Minggu (17/4) pukul 14.30 WIB. Saat itu korban lupa menutup pintu kandang usai memberi pakan. Hingga kemudian terjadi penyerangan.
Sekali lagi berdasarkan fakta - fakta diatas Direktur Perumda TRMS Serulingmas Banjarnegara Lulut Yekti Adi menyampaikan akan melakukan pembenahan kandang sehingga kasus penyerangan tidak terulang lagi.
Kemudian terkait santunan kepada keluarga korban sudah disampaikan oleh pihak manajemen. Almarhum (korban) meninggalkan seorang istri dan anak yang masih duduk di bangku taman kanak - kanak. (MH)