74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Lestarikan Kebudayaan, Pengurus Yayasan Telasih 87 Cabang Banjarnegara Dikukuhkan

Asisten 1 Pemkab Banjarnegara, Tursiman S.Sos mewakili PJ Bupati saat memberikan sambutan usai pengukuhan Kepengurusan Yayasan Telasih 87 Cabang Banjarnegara. (FOTO : MH/Memotonews)

MEMOTONEWS - Ketua Yayasan Telasih 87 Nusantara, Ki Wiro Kandeg Wongso Jumeno mengukuhkan Kepengurusan Yayasan Telasih 87 Cabang Banjarnegara di Gedung Pertemuan Kolam Renang Cangkring, Sigaluh, Banjarnegara, Selasa (24/5/2022). 

Alunan gending Jawa begitu kental mewarnai kegiatan ini. Kegiatan diawali kirab panji Yayasan Telasih 87 dan tumpeng Kebhinekaan. Tampak penampilan Tari Gambyong menambah suasana semakin hangat dalam kebersamaan.

Kegiatan bertajub Tumpeng Gotong Royong Nusantara Dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Tursiman S.Sos mewakili PJ Bupati Banjarnegara Tri Suharso Widirahmanto SH.

Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Banjarnegara yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Wakapolres Banjarnegara Kompol Rizeth Ariwibowo Sangalan SPd SIK MH, Forkompimca Sigaluh dan Pendiri Yayasan Telasih 87 Nusantara Mojokerto Ki Wiro Kandeg Wongso Jumeno.

Kemudian, Wakabid Keanggotaan dan Organisasi DPC PDIP Ketua PA GMNI Banjarnegara Wahyu Djatmika, Komunitas Lintas Agama Romo Yepi, Penghayat aliran Kepercayaan Mbah Toto, GKJ (Gerakan Kristen Jawa) Pendeta Yakobus, Abah Arif dari Agama Islam, Ketua yayasan Telasih 87 Cabang Banjarnegara Pujiono dan sejumlah kades serta segenap tamu undangan yang lain.

Ketua panitia Tumpeng Gotong Royong Nusantara, Dina Aries Suwondo, menyampaikan pengukuhan pengurus Telasih 87 Cabang merupakan awal kebangkitan budaya di Banjarnegara.

Diharapkan, dengan nguri - uri kebudayaan yang ada di Banjarnegara dapat tercipta semangat kegotong - royong untuk meningkatkan kebersamaan.

Usai melakukan pengukuhan, pendiri Yayasan Telasih 87 Nusantara Mojokerto Ki Wiro Kandeg Wongso Jumeno menyampaikan bahwa yayasan ini didirikan untuk melestarikan dan ikut mengembangkan misi mempersatukan keanekaragaman budaya dalam bingkai NKRI.

Maka dari itulah kepengurusan yang baru ditetapkan hendaknya mampu memegang amanah dan miliki tekat yang kuat dalam berjuang meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Tentu saja dengan pengabdian dengan menjaga kehormatan organisasi atau yayasan Telasih 87. "Tema Tumpeng Gotong Royong Nusantara ini sebagai ungkapan rasa syukur kita atas nikmat dari yang maha kuasa," katanya.

Sementara itu, Asda 1 Pemkab Banjarnegara, Tursiman S.Sos mewakili PJ Bupati, menyampaikan permohonan maaf karena PJ Bupati masih ada acara di Semarang sehinga ia mewakilinya.

Atas nama pemerintah Banjarnegara, Tursiman mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Yayasan Telasih 87 Nusantara Cabang Banjarnegara. Semoga kiprahnya melestarikan budaya sebagai pemersatu bangsa sesuai harapan.

Iapun mengakui jika yayasan Telasih Banjarnegara adalah resmi dan sudah terdata Kesbangpol. "Kami mengapresiasi apalagi tujuannya untuk melestarikan budaya sebagai pemersatu bangsa (NKRI).

Ia menyampaikan, juga menyampaikan jika H Samsudin Plh Bupati Banjarnegara telah habis masa jabatan yakni tepatnya pada 22 Mei 2022. Dan Gubernur Jawa Tengah sudah melantik Penjabat Bupati Banjarnegara yakni masa Tri Harso SH MM.

Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah menyampaikan saat memberikan wawasan Kebhinekaan menyampaikan, kebudayaan adalah aset pemerintah untuk mempersatukan bangsa yang besar ini yakni Indonesia. 

Maka melestarikan budaya adalah sangat penting. Dan wawasan kebangsaan atau kebhinekaan harus terus digelorakan kepada segenap generasi muda.

Budaya merupakan jati diri bangsa dan pemersatu NKRI, maka kita harus saling menjaga, menghormati dan menghargai antar sesama. Tingakatkan budaya gotong royong menuju masyarkat Banjarnegara yg adil, makmur dan bermartabat.

Maka dari itu, makna wawasan kebangsaan harus disampaikan kepada anak cucu kita. Terlebih pada era modern dan digitalisasi sekarang ini. Kita harus mempu membetengi budaya kita yang luhur, diantaranya dengan nguri - nguri kebudayaan daerah. (MH)