Inilah beragam hasil kerajinan bambu di Desa Kertayasa, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara. semuanya ada di Pasaran Kerajinan Bambu Kertayasa. (FOTO : FB Warso Bambu)
MEMOTONEWS - Pemanfaatan pasar lebih dari satu fungsi adalah hal yang kreatif. Orang awam mengenal pasar hanya sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Padahal pasar bisa difungsikan lebih dari itu.
Salah satu ide inilah yang melatarbelakangi pembangunan Pasar Kerajinan Bambu di Desa Kertayasa. Hal ini setidaknya diakui Warso Bambu di akun FB - nya.
Diluar kegiatan operasional pasar tiap hari Senin dan Kamis, dari pukul 03.30 WIB - pukul 06.00 WIB, kegiatan lain juga bisa dilakukan disini seperti halal bi halal, pembagian BLT, ataupun untuk pusat kuliner.
Untuk diketahui, kapasitas ruangan Pasar Kerajinan Bambu di Desa Kertayasa ini mampu menampung lebih dari 500 kursi.
Konsep ruangan terbuka dipilih agar sirkulasi udara lebih lancar dan sehat di era serangan badai Covid -19. Walau badai sudah berlalu, namun konsep ini dirasa sangat pas.
Fasilitas pendukung lainnya seperti MCK juga disediakan, untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Pembangunan Pasar Kerajinan Bambu dibangun dengan ukuran 20m x 12m. Aspek sosial budaya yang kental dari Desa Kertayasa diterapkan dalam pembuatan tiang penopang/saka.
Saka dilukis oleh Rumah Seni D'Bantar Bamboo Craft dengan motif Pring Gading Kuning, untuk memberikan kesan natural.
Jika dikelola dengan baik, kegiatan Pasar Kerajinan Bambu dapat memberi kontribusi yang signifikan bagi PADes.
Penasaran? Yuk kunjungi Pasar Kerajinan Bambu Kertayasa, Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Eit jangan lupa setiap hari Senin dan Kamis, dari pukul 03.30 WIB - pukul 06.00 WIB. (MH)