74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Safari Silaturahmi Itu Mengasyikkan Lho, Catatan : Eko Agus Rachman 1

Keluarga Eko Agus Rachman (EAR), Fida (istri), dan anak-anak, Anis, Alya  dan Aisyah. (FOTO/Istimewa)

MEMOTONEWS - Momentum hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah banyak dimanfaatkan untuk silaturahmi dan bermaaf - maafan. Seperti yang dilakukan keluarga Eko Agus Rachman (EAR), Blater, Purbalingga.

Karena silaturrahmi kesempatan pertama hanya dapat bertemu beberapa keluarga saja, maka Silaturrahmi dilanjutkan lagi pada kesempatan kain.

Tempat Bude Iming/Basri alm, Karangsimpang. (FOTO : Istimewa)

Silaturahmi kesempatan pertama ke keluarga besar di Desa Cisuru Kabupaten Cilacap baru sempat terlaksana Rabu (4/5/22) sore.

Diawali menemui budhe Sukir, di Karangsimpang. Budhe masih ditemani mbak Arum. Saya, Fida (istri), dan anak-anak, Anis, Alya  dan Aisyah, sempat foto bersama.

Kemudian keluarga kami bersama Muchlas, adikku, bergeser ke rumah sebelah, menemui budhe Basri/uwa Iming. 

Juga ketemu keluarga mbak Hartini, mbak Lilit dan mbak Lastri. Karena sudah sore, hanya sempat bersilaturahmi dengan kedua keluarga kasepuhan inti.

Tempat mamah gendut, mamah Elas (FOTO : Istimewa)

Baru kemudian ke rumah Mamah Elas binti Sunarto, di Cimanggu. Mamah masih ditemani Beti, anak kedua yang setia menemaninya.
Lalu menjelang maghrib kami sekeluarga menyempatkan menemui kasepuhan, uwa Edah, di rumah mas Saep.

Sore itu belum ke sempat ketemu keluarga budhe Basyar/uwa Uum. Rumah budhe, juga rumah mas Amir sepi. Belakangan diketahui, karena keluarga uwa Uum dan mas Amir saat itu sedang bepergian.

Ketemu Uwa Edah, usianya 100 taon lebih (FOTO : Istimewa)

Selanjutnya bakda maghrib,
kami ke rumah mbakyu/ceu Itie.
Dia yang beberapa hari lalu baru ditinggal suami tercintanya, mas Sarkum/kang Akum, pergi ke Rahmatullaah. Semoga wafatnya husnul khotimah. Aamiin....

Malam itu kami juga menyempatkan bersilaturahmi dengan Mama Feri. Beliau itu ema/ibunya ceu Itie, juga ibu Mamah Elas. 

Keluarga Muchlas di Banjarnegara. (FOTO : Istimewa)

Di situ ketemu orang Betawi, kang Rusdin, adik Mamah Elas. Juga ketemu keluarga Betawi lainnya yang bersiap mau balik lagi ke Jakarta.

Dari Mama Feri dilanjut bergeser naik, ke arah barat, _ka tonggoh_ . Menemui keluarga mbak/ceu Ijoh. Ketemu mbak Ijoh, mas Yusman, Iis & suaminya. Hanya sampai rumah mbak Ijoh safari silaturahmi kami. Karena tidak menginap. Rabu malam itu terus pulang ke Purbalingga.

Dua hari kemudian, Jumat (6/5/22), kami berdua silaturahmi ke Desa Petir, Kalibagor, Banyumas. Menyempatkan sowan embah/neneknya Iqbal & Ilham. Beliau _mitohana_ Jazim.

Oh yaa..., Jazim selama ini dikenal tinggalnya di Desa Petir, Sokaraja, Banyumas. Sebebarnya Petir masuknya Kecamatan
Kalibagor. 

Kami ke Petir, Kalibagor, _henteu ngabejaan_ Jazim. Langsung saja ke rumah mbah Iqbal. Ketika masuk ke rumahnya, yang membukakan pintu ternyata Tejo, _bojone_ Jazim. Tapi akhirnya ketemu juga dengan Jazim Musalmah binti Ambyah Hadiwiyoto, di situ.

Di Petir tidak lama. Safari silaturahmi kami boncengan motor, dilanjut ke Banjarnegara. Tujuannya ke rumah Muchlas. 

Karena di situ ada mertua Muchlas. Dia tak lain neneknya Indah, Hilda & Aini, ketiga anak Muchlas Hamidi bin Ambyah Hadiwiyoto. (Bersambung)