74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Berdakwah Bahasa Inggris Dibiasakan di Pondok Modern Sabilurrosyad Muhammadiyah Banjarnegara

Santri Pondok Modern Sabilurrosyad Muhammadiyah, Banjarnegara, berdakwah Islam menggunakan Bahasa Inggris di hadapan Siswa Sekolah Dasar. (Foto : Dr Tuswadi)

MEMOTONEWS -Tidak banyak pondok pesantren setingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang memiliki program internasionalisasi santri. Yakni mendidik para santri untuk siap menjadi pendakwah Islam ke luar negeri. 

Terafiliasi kerjasama dengan SMP/SMA Takeda di Higashi Hiroshima Jepang, Pondok Modern Sabilurrosyad Muhammadiyah Banjarnegara di Wanadadi menjadi pondok pertama di Kabupaten Banjarnegara yang memiliki kurikulum muatan lokal “Bahasa Inggris untuk Dakwah”.

Santri terbaik dalam ujian mendapatkan penghargaan. (FOTO : Dr Tuswadi).

Sejak tahun pelajaran 2019/2020 muatan lokal “Bahasa Inggris untuk Dakwah” dilaksanakan bermitra dengan Rumah Pintar Dr Tus. 

Hari ini, Jumat, (10/6/2022) seluruh santri kelas IX diuji keterampilan bahasa Inggris melalui Pidato/Khutbah Berbahasa Inggris mengambil tema “Islam” dan “Muhammad, the prophet”.

Ujian praktik ini sekaligus menjadi kegiatan akhir sebelum para santri lulus dari SMP Muhammadiyah Wanadadi/PM Sabillurrosyad. Mereka nantinya berhak mendapatkan ijasah SMP dan Pondok serta sertifikat “English Proficiency” dari Rumah Pintar Dr Tus.

“Jadi sejak kelas VII, para santri rutin berlatih bahasa Inggris untuk kepentingan dakwah di bawah para mentor profesional dari Rumah Pintar. Ini tentu menyempurnakan kemampuan dua bahasa asing para santri selain Bahasa Arab. Pada ujian akhir berupa praktik pidato—dihadirkan peserta didik kelas IV, V, dan VI dari sekolah dasar terdekat sehingga mereka ikut termotivasi untuk suka bahasa Inggris sekaligus mengenalkan Pondok sejak dini,” jelas Ustad Arif Riyadi, M.Pd., Direktur PM sabilurrosyad.

“Ciri khas SMP Muhammadiyah Wanadadi terintegrasi dengan Pondok salah satunya selain mendapatkan mata pelajaran wajib bahasa Inggris sesuai kurikulum nasional—para santri di sini juga mendapatkan penguatan melalui mulok “English for Dakwah”.

Jadi lebih imbang anak-anak antara belajar bahasa sevara teori dan praktik,” kata Ustad Muhammad Solahudin, S. Ag, Kepala SMP Muhammadiyah Wanadadi.

Rencana 2023. Seiring dengan telah melandainya pandemi COVID-19, kata Founder Rumah Pintar, Dr Tuswadi, Program Internasionalisasi Santri di Sablurrosyad berencana akan memberangkatkan beberapa santri terpilih untuk menjalani program tukar budaya Indonesia dan Islam di Jepang mengambil sekolah SMP Takeda di Hiroshima Barat.

“Dalam waktu dekat akan kami coba tukar budaya via zoom antara santri dengan siswa/siswi di Jepang. Dan insaa Allah menjelang musim dingin di Oktober 2023 nanti saat pandemi sudah benar-benar berlalu—kami akan membelajarkan sejumlah santri ke Hiroshima selama 3 hari,” kata Dr Tuswadi optimis. (MH)