MEMOTONEWS - Pemerintah Desa Kemranggon Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara dalam waktu dekat ini akan mengelar acara ruwat bumi. Dalam kegiatan, panitia juga akan menyuguhkan hiburan rakyat, wayang kulit dengan menampilan 10 dalang.
Tentu perhelatan ini tidak terlepas dari upaya pemerintah setempat untuk melestarikan atau nguri - uri kebudayaan lokal yang ada di Kemranggon. Mereka tidak ingin kesenian dan budaya lokal itu terkikis oleh hingar - bingar era kekinian.
Mungkin pembaca Memotonews penasaran tentang Desa Kemranggon. Daerah ini berada di selatan Kota Banjarnegara. Desa ini cukup unik karena memiliki sejumlah tempat dengan pemandangan alan cukup menawan.
Tidak heran jika sejumlah tempat di desa ini kerap menjadi rujukan bagi para petualang alam bahkan YouTubers untuk mengabadikan suasana asri yang dimiliki desa ini.
Tidak hanya itu, di Desa Kemranggon, kita juga dapat menemukan penggiat seni wayang kulit. Bahkan setelah badai Covid-19 berakhir, setiap malam Minggu selaku ada pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Rupanya pagelaran ini difasilitasi oleh Kepala Desa Kemranggon, Andi Setiawan yang merasa prihatin nasib para perajin wayang kulit di desanya semakin terpuruk.
Dengan segala keterbatasan, Andi berusaha mencari jalan bagaimana agar hasil karya seni warganya dapat dikenal di kancah nasional maupun internasional Andi dibantu para penggiat seni kemudian membentuk Sanggar Bima Suci.
Dari sinilah, kembali tumbuh kepercayaan diri para perajin wayang maupun Ki Dalang. Mereka kembali bersemangat untuk mewujudkan cita - citanya memperbaiki taraf hidupnya melalui wayang kulit.
"Untuk memberikan kesempatan para pegiat seni yang berada di Desa Kemranggon dan Kecamatan Susukan pada umumnya. Kami memberi kesempatan para pegiat seni untuk berlatih di malam Kamis dan pentas di malam Minggu," kata Andi lagi.
Desa Kemranggon kata Andi, tidak hanya dikenal sebagai desa penghasil wayang kulit saja, namun ada kesenian tradisional lain yang merakyat seperti wayang orang atau Kethoprak, Ebeg, lengger dan kesenian Aplang. Grup kesenian ini semuana masuk dalam satu wadah yakni Sanggar Bima Suci.
"Dijadikannya Desa Kemranggon sebagai kampung wayang ini sudah disepakati oleh semua warga desa. Sekarang masih ada 3 perajin wayang kulit dan juga 7 dalang berpengalaman.
Tentu harapan kami, mereka juga mampu memberikan edukasi kepada generasi muda agar kesenian di Desa Kemranggon tidak punah di era modern seperti saat ini," jelas Andi Setiawan.
Untuk menyemarakkan Wayang Kulit di Banjarnegara selatan, dalam waktu dekat, Andi akan menggelar pentas wayang kulit 10 dalang.
"Mohon doanya, selain setiap malam minggu ada pentas wayang kulit, dalam waktu dekat sanggar Bima Suci akan menggelar pentas wayang kulit dengan 10 dalang, saya punya sebuah mimpi Desa Kemranggon seperti Sriwedarinya Kabupaten Banjarnegara setiap minggu ada pentas seni," kata Andi Setiawan.
Tentu Singgih salah satu waranggono Sanggar Bima Suci, mengaku sangat bangga dengan desanya ada julukan baru yakni Kampung Wayang, menurutnya, pegiat kesenian yang ada di Desa Kemranggon sekarang jadi punya wadah di bidang kesenian baik itu wayang kulit maupun kesenian yang lain.
"Adanya kampung wayang di Desa Kemranggon saya sebagai warga merasa sangat senang karena ini kaitanya dengan budaya jawa yang hampir punah, maka dengan adanya kegiatan ini suasana desa lebih hidup, hal ini bisa dilihat selain orang tua juga ada anak-anak yang mau datang untuk menyaksikan pagelaran wayang," katanya.
"Keingin tahuan anak-anak tentang pagelaran wayang di sini sangat luar biasa, saya yakin, berawal dari rasa penasaran suatu saat mereka akan menyukainya sekaligus bisa jadi pelaku seni di Desa Kemranggon," kata Andi.
Yang lebih menarik lagi imbuh Andi, setiap jalan di Desa Kemranggon akan di beri nama tokoh pewayangan agar semakin terkenal dengan kampung wayangnya. (MH)